Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Kereta Cepat: "The Show Must Go On"

Kompas.com - 04/02/2016, 15:20 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, KA cepat Jakarta-Bandung adalah proyek pertama kereta api di Indonesia yang 100 persen menggunakan dana swasta. Namun, dia menuturkan, perjuangan mendapatkan izin proyek swasta ternyata tidak mudah.

"Kami beranikan diri swasta 100 persen dan itu ternyata perjuangannya sulit sekali. Namun, show must go on," ujar Hanggoro dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Hanggoro yang juga mantan Direktur Lalu Lintas Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan, dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), peran swasta dalam proyek pembangunan infrastruktur sangat besar ketimbang pemerintah, yakni 70 persen.

Dalam MP3EI pula, dia mengatakan, rencana proyek kereta cepat sudah ada, tetapi dengan rute Jakarta-Surabaya, bukan Jakarta-Bandung. Namun, karena melihat ada celah bisnis, pihak swasta tertarik menggarap KA cepat Jakarta-Bandung.

Menurut dia, hal itulah yang menjadi latar belakang pihaknya untuk berinvestasi menggarap proyek kereta senilai 5,5 miliar dollar atau setara Rp 76,4 triliun (kurs Rp 13.900 per dollar AS).

Seperti diberitakan, meski proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah dimulai pada 21 Januari 2016 lalu, berbagai perizinan hingga kini belum dikeluarkan oleh pemerintah, yakni oleh Kementerian Perhubungan. Izin yang belum dikeluarkan meliputi izin usaha, izin pembangungan, dan izin operasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com