Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Bersih Masih Sulit di NTT, BI Beri Bantuan Pipa Sepanjang 4 Km

Kompas.com - 13/02/2016, 20:10 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

SUMBA, KOMPAS.com - Air bersih bagi sebagian masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), masih menjadi barang langka terutama saat kemarau panjang.

Bahkan untuk mendapatkan air bersih, masyarakat harus berjalan kiloan meter dengan waktu tempuh berjam-jam.

Untuk membantu masyarakat NTT, Bank Indonesia akan membangun jaringan pipa air bersih sepanjang 4 Km di Desa Fatukanutu, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, NTT.

"Masyarakat harus jalan kaki 2 kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di Sumba, NTT, Sabtu (13/2/2015).

Menurut Agus, banyak waktu masyarakat yang terbuang karena harus berjalan kaki menuju sumber air yang letaknya di perbukitan.

Padahal tutur dia, waktu tersebut bisa dipergunakan untuk bekerja dan berkarya.

Lebih lanjut kata Agus, air bersih tak hanya untuk minum dan mandi saja, tapi juga bisa digunakan untuk pertanian.

Masyarakat biasa menanam sayuran, cabai, ubi, ketela, jagung di pekarangan rumahnya.

Agus yakin, bila pipa air sepanjang 4 Km terwujud, manfaatnya akan sangat terasa oleh 1.944 orang penduduk Desa Fatukanutu.

Selain membangun fasilitas sarana air bersih, BI juga memberikan bantuan revitalisasi perlengkapan Sanggar Kesenian di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.

Ada juga bantuan pembangunan rumah adat Sumba untuk galeri dan ruang pamer tenun ikat dan kerajinan di Kampung Raja Prailiu, Sumba Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com