Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Dongkrak Harga, Arab Saudi dan Rusia Sepakat Tahan Produksi Minyak

Kompas.com - 16/02/2016, 19:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg
QATAR, KOMPAS.com - Dua negara produsen minyak mentah terbesar dunia, Arab Saudi dan Rusia, sepakat untuk menahan produksi minyak setelah melakukan perbincangan di Qatar hari ini.

Hal ini terkait dengan membanjirnya produksi minyak yang menyebabkan harga minyak jatuh.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Minyak Arab Saudi Ali Al-Naimi berbincang dengan Menteri Energi Rusia Alexander Novak.

Menurut Al-Naimi, Qatar dan Venezuela yang merupakan produsen minyak terbesar juga setuju untuk berpartisipasi.

Lebih dari setahun sejak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan akan memangkas produksi untuk menggenjot harga minyak, tetap saja harga emas hitam tersebut 70 persen di bawah harga puncaknya pada tahun 2014.

Pasokan tetap melebihi permintaan dan akhirnya harga minyak tetap berpotensi untuk menyentuh di bawah 20 dollar AS per barel.

"Penahanan produksi minyak tidak akan segera mengembalikan harga ke kondisi semula, namun menciptakan dasar yang lebih baik untuk perbaikan harga di paruh kedua 2016," kata Olivier Jakob, managing director Petromatrix GmBh.

Persetujuan untuk menahan produksi minyak ini muncul setelah kompetisi perebutan pasar selama berbulan-bulan antara Rusia dan Arab Saudi.

Arab Saudi menjual minyak ke Eropa Timur, sementara Rusia menyalip Arab Saudi dalam ekspor minyak ke China.

Menurut data IEA, Arab Saudi memproduksi 10,2 juta barel minyak per hari pada Januari 2016 lalu, lebih rendah dari puncaknya pada bulan Juni 2015 yang mencapai 10,5 juta barel per hari.

Adapun Rusia memproduksi hampir 10,9 juta barel per hari pada periode yang sama. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com