Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Ekuitas Global Mekar Akibat Aksi Buru Saham

Kompas.com - 17/02/2016, 07:06 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters
NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar ekuitas global mekar pada penutupan perdagangan saham Selasa (16/02/2016), seiring banyaknya investor memburu harga saham murah.

Disisi lain, harga minyak yang menguat di awal perdagangan saham kembali rontok di akhir perdagangan. Sebab, belum ada kesepakatan pasti mengenai penurunan produksi minyak dunia.

Di Wall Street, kenaikan perdagangan didorong oleh sektor keuangan dan saham consumer discretionary. Dua sektor ini naik diatas 2 persen, setelah sebelumnya jadi saham dengan kinerja terburuk di S&P tahun ini.

Sebelumnya, eksportir utama minyak yakni Russia dan Arab Saudi setuju menahan laju produksi minyaknya. Sayangnya, Iran enggan melakukan hal yang sama dan meneruskan untuk menaikkan produksi minyaknya.

Ketidakpastian negosiasi tersebut membuat harga minyak turun lagi, dari semula sudah mengalami kenaikan. Brent crude LCOc1 turun 3,3 persen di 32,28 dollar AS setelah sebelumnya mencapai harga tertinggi dalam 12 hari terakhir di level 35,55 dollar AS per barel.

Sementara US Crude CLc1 turun 1,5 persen ke 28,99 dollar AS setelah sebelumnya menyentuh angka tertinggi 31,53 dollar AS.

"Pada jumat lalu kami mendapati reli penguatan yang kuat. Sehingga dalam jangka pendek, para pemburu saham murah serta pihak yang berharap harga minyak turun, memborong saham," kata Andre Bakhos, managing director di Janlyn Capital LLC di Bernardsville, New Jersey, AS.

"Pertanyaannya untuk para pelaku pasar adalah, apakah nanti hal ini akan tetap menarik banyak pembeli?" kata dia.

Di Eropa, harga saham kembali turun setelah dalam dua sesi sebelumnya saham di Eropa mengalami kenaikan 6 persen. Penurunan ini disebabkan ketidakpastian harga minyak.

Indeks saham FTSEurofirst 300 tercatat turun 0,43 persen. Indeks sumber daya dasar STOXX Europe 600 SXPP turun 0,8 persen setelah naik sekitar 3 persen di pembukaan perdagangan saham.

Sementara itu mata uang Yen menguat terhadap dollar AS ke level 113,90. Penguatan tersebut mengikuti pengumuman mengenai penurunan produksi minyak. Pada minggu lalu, Yen menguat di level 111,99 dan mencetak rekor penguatan selama 15 bulan terakhir.

Penguatan tersebut seiring tren investor memilih Yen sebagai mata uang aman dan akibat sentimen isu kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Whats New
Aturan Impor Berubah-ubah, Pemerintah Dinilai Tidak Konsisten

Aturan Impor Berubah-ubah, Pemerintah Dinilai Tidak Konsisten

Whats New
Promo Tarif LRT Jabodebek Berakhir 31 Mei 2024, KAI Usulkan Skema Tarif Baru

Promo Tarif LRT Jabodebek Berakhir 31 Mei 2024, KAI Usulkan Skema Tarif Baru

Whats New
9 Kota di Asia Pasifik yang Jadi Tujuan Ekspatriat Global, 3 Tetangga RI

9 Kota di Asia Pasifik yang Jadi Tujuan Ekspatriat Global, 3 Tetangga RI

Work Smart
BRI Salurkan KUR Rp 59,96 Triliun per April 2024

BRI Salurkan KUR Rp 59,96 Triliun per April 2024

Whats New
Kapan Bayar Tol Tanpa Berhenti MLFF Mulai Beroperasi?

Kapan Bayar Tol Tanpa Berhenti MLFF Mulai Beroperasi?

Whats New
Peningkatan Harga Layanan Bisnis di Jepang Catat Rekor Tertinggi dalam Satu Dekade

Peningkatan Harga Layanan Bisnis di Jepang Catat Rekor Tertinggi dalam Satu Dekade

Whats New
Dewan Periklanan Indonesia Tolak Larangan Iklan Rokok di RPP Kesehatan

Dewan Periklanan Indonesia Tolak Larangan Iklan Rokok di RPP Kesehatan

Whats New
Nasabah Bakal Dikenakan Biaya Rp 4.000 untuk Tarik Tunai dari EDC BCA

Nasabah Bakal Dikenakan Biaya Rp 4.000 untuk Tarik Tunai dari EDC BCA

Whats New
Daftar Kereta Api yang Sudah Pakai Rangkaian New Generation, Apa Saja?

Daftar Kereta Api yang Sudah Pakai Rangkaian New Generation, Apa Saja?

Whats New
Fraksi PDI-P Minta APBN Pertama Prabowo Tidak Defisit

Fraksi PDI-P Minta APBN Pertama Prabowo Tidak Defisit

Whats New
PT Paragon Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/Sederajat, Ini Posisi dan Syaratnya

PT Paragon Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/Sederajat, Ini Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Perum DAMRI Buka Lowongan Kerja untuk SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Perum DAMRI Buka Lowongan Kerja untuk SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jenis-jenis Pinjaman di Pegadaian serta Syarat dan Bunganya

Jenis-jenis Pinjaman di Pegadaian serta Syarat dan Bunganya

Whats New
Pemerintah Pusat Sudah Belanjakan Anggaran Rp 591,7 Triliun, Melesat 13,2 Persen

Pemerintah Pusat Sudah Belanjakan Anggaran Rp 591,7 Triliun, Melesat 13,2 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com