"Berita bagusnya adalah Februari kemungkinan deflasi sekitar 0,14 persen. Sampai minggu ketiga Februari, terjadi deflasi," kata Agus di kantornya, Jumat (19/2/2016).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menyatakan hal senada.
Menurut Juda, faktor pendorong deflasi tersebut lebih disebabkan faktor musiman atau seasonal.
"Kalau tidak ada kebijakan yang aneh-aneh, mudah-mudahan deflasi. Alasannya, harga pangan yang menurun dan dampak penurunan harga BBM di Januari yang masih berlanjut," terang Juda.
Pada bulan Januari 2016 lalu, inflasi tercatat sebesar 0,51 persen, berada di bawah konsensus pasar dan Bank Indonesia, yang masing-masing 0,66 persen dan 0,7 persen.
Faktor pendorong inflasi antara lain bahan makanan, perumahan, listrik, air, dan gas.