Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Investasi Pertamina Tahun 2015 Kurang Optimal

Kompas.com - 22/02/2016, 18:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menuturkan sepanjang 2015 realisasi investasi Pertamina mencapai 3,62 miliar dollar AS.

Angka ini hanya 81,9 persen dari yang disusun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015.

"Ini berasal dari realisasi di kegiatan hulu sebesar 2,69 miliar dollar AS atau mencapai 85,8 persen dari RKAP, dan sisanya dari kegiatan non-hulu," ucap Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta, Senin (22/2/2016).

Realisasi investasi di non-hulu mencapai 922,2 juta dollar AS atau sekitar 72,2 persen dari RKAP.

Dwi juga mengatakan realisasi produksi minyak dan gas bumi (migas) Pertamina pada 2016 mencapai 606,7 MBOEPD (Thousand Barrels of Oil Equivalents Per Day).

Realisasi tersebut naik 10,6 persen dari produksi migas tahun 2014 yang sebesar 548,5 MBOEPD.

"Di saat sebagian pemain besar memangkas produksi karena harga minyak, realisasi produksi migas Pertamina malah naik," ucap Dwi.

Meskipun demikian, pendapatan BUMN itu anjlok hingga 40,34 persen.

Hal ini disebabkan harga minyak mentah dunia yang alami terjun bebas.

"Pada 2015 pendapatan Pertamina sebesar 41,76 miliar dollar AS (audited), dengan laba bersih 1,42 miliar dollar AS. Laba bersih turun 1,82 persen dibandingkan 2014," jelas Dwi.

Kontribusi negara

Dwi mengatakan, Pertamina memberikan kontribusi ke negara berupa pajak hingga Rp 71,62 triliun, dan dividen sebesar Rp 6,25 triliun.

"Penambahan lapangan kerja dengan beroperasinya proyek RFCC (Resid Fluid Catalytic Cracking di Cilacap) dan TPPI  (Trans Pacific Petrochemical Indotama di Tuban) sebanyak 10.000 orang," imbuh mantan bos PT Semen Indonesia (Persero) itu.

Dia juga bilang, dengan beroperasinya RFCC dan TPPI maka Pertamina berhasil menekan impor premium sebesar 30 persen per hari atau setara 91.000 barel per hari (bph) senilai 2 miliar dollar AS per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com