Pelemahan ekonomi tersebut dikatakan IMF bersumber dari peningkatan turbulensi di sektor keuangan dan jatuhnya harga aset.
Laporan IMF tersebut disampaikan sebelum pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 di Shanghai, China, pekan ini.
Menurut IMF, pelemahan ekonomi China telah menambah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.
"Pertumbuhan di negara-negara maju telah berada di bawah titik dasar, seiring lemahnya permintaan di beberapa negara dan berlanjutnya pelemahan potensi pertumbuhan yang menghambat perbaikan ekonomi," ujar IMF.
"Menambah kekhawatiran tersebut adalah dampak global atas transisi di China untuk pertumbuhan yang lebih seimbang, termasuk kondisi di negara berkembang besar lainnya dan jatuhnya harga komoditas."
IMF juga menyatakan, prospek masa depan terhadap pertumbuhan ekonomi dapat terganjal turbulensi pasar, jatuhnya harga minyak, dan konflik geopolitik.
IMF pun telah menyerukan kepada G20 untuk merencanakan mekanisme baru guna melindungi negara-negara yang paling rapuh.
Pada awal tahun 2016 ini, IMF telah merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi global. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global mencapai 3,4 persen tahun ini dan 3,6 persen pada tahun 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.