Bank sentral menyebut, angka suku bunga kredit masing-masing 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 7,60 persen, 7,99 persen, 8,54 persen, 8,47 persen, dan 9,07 persen.
Sementara itu, likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2016 tumbuh 7,7 persen secara tahunan (yoy). Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya, yakni 8,9 persen (yoy).
Berdasarkan komponennya, perlambatan M2 bersumber dari pertumbuhan Uang Kuasi atau simpanan berjangka dan tabungan, baik rupiah maupun valas, serta giro valas, yang turun dari 8,4 persen pada Desember 2015 menjadi sebesar 6,2 persen (yoy) pada Januari 2016.
"Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perlambatan M2 terutama dipengaruhi melambatnya pertumbuhan kredit. Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Januari 2016 tercatat sebesar Rp 4.009,4 triliun atau tumbuh 9,3 persen (yoy), melambat dari 10,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya," tulis BI.
Perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI),.