Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Tunggu Keputusan Penahanan Produksi, Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Kompas.com - 29/02/2016, 22:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Harga minyak dunia naik tipis pada hari ini, Senin (29/2/2016).

Penyebabnya adalah investor menunggu kabar kemungkinan penahanan produksi minyak lebih lanjut oleh beberapa negara produsen minyak utama dunia.

Acuan harga minyak global, yakni minyak mentah Brent, diperdagangkan pada harga 35,96 dollar AS per barel untuk pengiriman bulan April 2016 atau  naik 1,44 persen dibandingkan sehari sebelumnya.

Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) yang merupakan acuan harga minyak mentah AS, naik 1,07 persen hingga berada pada posisi 33,17 dollar AS per barel.

Meningkatnya transaksi oleh spekulan dan manajer keuangan menyebabkan harga minyak tidak menentu dalam beberapa hari terakhir 

Namun, hari ini pasar terdorong oleh kabar-kabar mengenai penahanan produksi.

"Kami menjual pada 36 dollar AS dan membeli pada 32 dollar AS. Sebelum ada kepastian lebih lanjut, kami tidak akan membuat keputusan," ujar Mike Nielson, trader derivatif senior di Global Risk Management, Kopenhagen, Denmark.

Beberapa negara produsen minyak terkemuka dunia berharap harga minyak Brent dapat menyentuh kisaran 36 dollar AS per barel pada pekan ini setelah Rusia, Arab Saudi, Qatar, dan Venezuela sepakat menahan produksi minyak.

Namun, beberapa pelaku pasar ragu akan keefektifan kesepakatan tersebut.

"Harga minyak mentah Brent berusaha menanjak naik ke atas 35 dollar AS, yang merupakan level psikologis," ungkap Eugene Weinberg, analis di Commerzbank, Jerman. Sumber: http://www.wsj.com/articles/global-oil-prices-mainly-flat-1456747867

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com