Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Buktikan, Jatuh Cinta Bikin Keuangan Anda "Jebol"

Kompas.com - 21/03/2016, 05:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC
BOULDER, KOMPAS.com - Sebuah studi menemukan, konsumen cenderung membeli barang dengan hubungan emosional yang kuat tanpa menggunakan taktik agar besaran belanja lebih murah. Hal ini terjadi misalnya saat jatuh cinta, ulang tahun, pernikahan, atau bahkan dalam suasana duka,

Temuan anyar ini dipublikasikan dalam jurnal Judgment and Decision Making. Dalam suasana emosional yang kuat, konsumen cenderung tidak membandingkan atau menegosiasikan harga.

Bahkan, menurut studi tersebut, ketika konsumen menemukan alternatif yang lebih murah, mereka tetap memilih barang yang lebih mahal.

Peter McGraw, profesor psikologi dan pemasaran di Leeds School of Business University of Colorado Boulder, AS menyatakan, tipikalnya masyarakat cukup pandai mengemat.

Namun, ketika jatuh cinta, ide untuk membandingkan atau menawar harga barang terasa tidak nyaman.

"Sama ketika Anda mengalami kondisi emosional saat berduka, Anda tidak akan menawar harga peti mati untuk kakek Anda yang tercinta," ujar McGraw.

Kit Yarrow, penulis "Decoding the New Consumer Mind" menuturkan, pengaruh cinta kepada perilaku membeli paling mudah terlihat saat ada peristiwa besar seperti pernikahan.

"Biasanya konsumen membeli berbagai barang dalam waktu singkat dan emosi pun menyelimuti," ungkap Yarrow.

Situs TheKnot.com melaporkan, hampir separuh pasangan yang menikah tahun 2014 menyatakan mereka belanja jauh di atas bujet yang sudah ditetapkan.

Adapun biaya pernikahan di Amerika Serikat saja mencapai rekor tertinggi, yakni 31.213 dollar AS atau sekitar Rp 412 juta.

Yarrow menyarankan, ketika Anda sedang dirundung emosi yang mendalam seperti saat jatuh cinta, jangan memaksa diri untuk langsung memutuskan membeli barang.

Bahkan untuk acara yang paling mendesak sekalipun, Anda masih bisa berpikir beberapa menit sebelum akhirnya memperoleh keputusan.

"Berdiamlah sejanak, telepon seseorang, lalu coba bincangkan. Satu waktu ketika seseorang menyatakan ini satu-satunya kesempatan Anda membeli, itu sebenarnya bukan," terang Yarrow.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com