ISIS memgaku bertanggungjawab atas ledakan di bandara dan stasiun kereta metro di Brussel tersebut. Ledakan menewaskan 30 orang dan meningkatkan kewaspadaan di seluruh Eropa.
Aksi jual mewarnai perdagangan saham di AS, seiring dengan naiknya komoditas emas dan bond pemerintah. Namun aksi jual tidak berlangsung lama, seperti halnya pasca serangan teroris di Paris.
"Ketika ada insiden seperti ini, biasanya akan ada kenaikan karena orang-orang tidak tahu bagaimana mengukurnya. Tapi jika ketidakpastian menurun, maka saham akan naik," papar David Kelly, chief global strategy di JP Morgan Funds di New York.
Pada perdagangan Selasa, indeks Dow Jones ditutup turun 0,23 persen atau turun 41,3 poin ke level 17.582,57.
Indeks S&P 500 ditutup turun 0,09 persen atau 1,8 poin ke 2.049,8 dan indeks Nasdaq Composite naik tipis 0,27 persen atau 12,79 poin ke level 4.821,66.
Tiga dari 10 indeks sektoral S&P ditutup menguat, dengan indeks kesehatan mengalami penguatan terbesar yakni 0,9 persen dan memimpin pergerakan saham.
Di sisi lain saham konsumer turun 0,75 persen, yang menjadi saham dengan penurunan terbesar di Selasa.
Saham penerbangan dan travel terpukul pasca bon Brussel. Operator cruise Carnival Corp turun 2,1 persen dan Roya Caribbean turun 2,9 persen. Sementara operator website travel Expedia turun 1,8 persen.
Harga minyak dilaporkan stabil pasca bom Brissel, dengan CLc1 futires turun 0,17 persen ke 41,45 dollar AS per barel.