Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perum Peruri Siap Cetak Paspor Palestina dan Papua Nugini

Kompas.com - 07/04/2016, 13:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) Atje M Darjan menyatakan, perseroan siap mencetak paspor negara Palestina dan Papua Nugini.

Saat ini, kesepakatan dengan dua negara sudah dicapai. Menurut Atje, pasar Palestina menarik dan potensial bagi BUMN obyek vital nasional. Pasalnya, paspor di Palestina juga berlaku sebagai identitas, layaknya kartu tanda penduduk (KTP).

"Hampir setiap penduduk Palestina harus punya paspor," kata Atje dalam konferensi pers, Kamis (7/4/2016).

Atje menyebut, Duta Besar Palestina untuk Indonesia sudah bertemu dengan Direktur Utama Perum Peruri Prasetio.

Selain itu, kerja sama strategis ini pun telah dibicarakan dalam KTT OKI beberapa waktu lalu dengan fasilitas dari Kementerian Luar Negeri.

"Mereka juga sudah meningkat ke paspor elektronik. Kita sudah menyerahkan dummy untuk disetujui," ungkap Atje.

Pemesanan paspor dari Palestina mencapai kurang lebih 3 juta buah buku. Jumlah pesanan ini berjangka waktu tiga tahun.

Menurut Atje, kerja sama dengan Palestina tidak hanya berkisar pada kemajuan bisnis Perum Peruri di negara itu. Kerja sama ini, kata dia, dapat pula membuka peluang bisnis perseroan di negara Timur Tengah lainnya, seperti Jordania.

Adapun kerja sama dengan Papua Nugini diakui Atje masih dalam tahap pembicaraan. Ia menuturkan, apabila Perum Peruri menang tender, maka kemungkinan besar uang logam, paspor, dan perangko Papua Nugini bakal dicetak di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com