Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Apresiasi Program KUR Bunga Rendah di Jateng

Kompas.com - 19/04/2016, 17:00 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi ternyata mengapresiasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah yang bergulir di Jawa Tengah melalui PT bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng.

“Presiden tanya, kok bisa itu bagaimana, sedangkan bank-bank lain tidak,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Semarang menirukan ucapan Jokowi, Minggu (17/4/2016) kemarin.

Sebagaimana diketahui, program KUR yang dikeluarkan Bank Jateng ada dua bentuk. Pertama, KUR dengan plafon maksimal Rp 25 juta diberi bunga tujuh persen dengan angsuran maksimal tiga tahun.

Kredit ini dinamakan Mitra-25, dan ditujukan untuk pelaku usaha yang sudah menjalankan usahanya minimal selama 6 bulan.

Kedua, plafon maksimal Rp 2 juta diberi bunga dua persen. Kredit ini dinamakan Mitra-02. Kredit ini ditujukan bagi masyarakat yang ingin memulai usaha.

Menurut Ganjar, Jokowi memberikan apresiasi karena belum ada bank yang berani mengucurkan kredit dengan bunga rendah hingga dua persen di Indonesia.

Selain itu, dua program KUR tersebut bebas jaminan serta tidak ada biaya administrasi

Apresiasi yang sama disampaikan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, serta sejumlah gubernur dari provinsi lain.

Banyak dari mereka sebelumnya melihat KUR yang digulirkan di Jateng akan menurunkan setoran rutin bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Saya sampaikan ke mereka, inilah bentuk keberpihakan nyata pemerintah kepada usaha rakyat," kata dia.

Menurut Ganjar, dibanding setoran PAD ke kas daerah, akan lebih baik jika bisa diberikan modal kerja bagi masyarakat, untuk meningkatkan geliat usaha.

"Pelaku usaha kecil selama ini kalau butuh modal Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta itu modalnya dari rentenir, karena kalau ke bank ribet,” tambahnya.

"Ini soal political will. Gubernur lain juga bisa kalau mau. Ini bukan masalah bisa atau tidak, tapi mau atau tidak," kata dia lagi.

Kompas TV Jokowi: BPD Seharusnya Bangun SInergi "Holding"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com