Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surati ICIJ, AS Segera Gelar Investigasi Terkait "Panama Papers"

Kompas.com - 21/04/2016, 16:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Departemen Hukum AS menggelar investigasi kriminal untuk mendalami skema penghindaran pajak seperti yang dibeberkan dalam Panama Papers.

Jaksa AS untuk Manhattan Preet Bharara mengumumkan langkah ini dalam surat yang ditujukan kepada International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).

"Kejaksaan AS untuk Southern District of New York telah membuka investigasi kriminal terkait masalah Panama Papers," tulis Bharara dalam suratnya.

Lebih lanjut, Bharara menyebut, pihaknya menghargai kesempatan untuk dapat berbicara secepat mungkin dengan pegawai atau perwakilan ICIJ yang bekerja dalam proyek ICIJ yang terkait Panama Papers guna mendiskusikan masalah dokumen kontroversial tersebut.

Namun demikian, surat itu tidak memberikan informasi apapun terkait subjek investigasi. Adapun akses terhadap dokumen Panama Papers pun masih amat terbatas.

Akses Terbatas

Otoritas finansial Inggris pun menyatakan hingga kini belum memperoleh akses dokumen Panama Papers. "Sebagian besar dari kami belum melihat apa yang dilihat oleh media," ujar Mark Steward, kepala penegakan hukum Financial Conduct Authority.

Dokumen Panama Papers disebut sebagai peretasan data terbesar dalam sejarah. Dokumen ini pun telah menuai sorotan terkait bagaimana orang superkaya dan para pejabat menggunakan tax haven untuk menyembunyikan kekayaan mereka.

Gara-gara dokumen ini, Perdana Menteri Islandia dan Menteri Industri Spanyol mengundurkan diri. Di Inggris, nama Perdana Menteri David Cameron tercoreng lantaran perusahaan offshore yang didirikam mendiang ayahnya disebutkan dalam dokumen itu.

Kompas TV Dirjen Pajak akan Klarifikasi Nama Harry

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com