Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah China, Indonesia adalah Negara Favorit Kedua untuk Investasi

Kompas.com - 03/05/2016, 11:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara peringkat kedua dengan tujuan investasi terfavorit setelah China, melalui penilaian berbagai lembaga survei dunia.

"Per Januari ini, Indonesia adalah negara tujuan investasi nomor dua terfavorit setelah China. Kalau tidak China, India, pasti pilihannya Indonesia. Paling tidak kita pasti berada di antara China dan India," kata Manajer Departemen Komunikasi Bank Indonesia Oikos Mando Panjaitan pada diskusi BI Corner di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Mando mengatakan, salah satu indikator menjadi negara dengan tujuan investasi adalah realisasi investasi Indonesia yang naik sekitar 15 persen dari tahun lalu diikuti dengan penyerapan tenaga kerja yang juga meningkat.

Selain itu, penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tahun lalu juga meningkat masing-masing di atas 10 persen.

Secara global, tingkat kompetitif Indonesia terus meningkat dibandingkan India, Brasil, dan Vietnam.

Ia menyebut bahwa World Economy Forum (WEF) menilai performa Indonesia membaik dari segi tingkat penegakan korupsi yang semakin kencang, kemudahan berusaha yang membaik, serta investasi langsung yang masuk meningkat cukup tajam.

Adapun faktor yang membuat Indonesia semakin menarik dinilai oleh global sebagai tujuan investasi adalah perubahan struktural oleh pemerintah dan otoritas terkait sehingga membuat keyakinan internasional semakin berkembang.

Reformasi anggaran (budget reform) juga dinilai positif yang didukung dengan peningkatan biaya infrastruktur.

"Yang dinilai positif juga bahwa kita mengalami budget reform yang konsisten, menurunkan subsidi, dan meningkatkan biaya infrastruktur. Ini yang membuat dunia internasional berkeyakinan bahwa Indonesia punya prospek yang baik ke depan," ujar Mando.

Ia pun menegaskan bahwa pemerintah serius melakukan reformasi pada struktur ekonomi yang beralih dari comodity based menjadi industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com