JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menganggap pemerintah saat ini salah kaprah dalam memandang swasembada pangan.
Menurut dia saat ini Pemerintah Indonesia memandang swasembada pangan sebatas menghilangkan impor bahan pangan.
"Swasembada pangan itu bukan hanya tidak impor. Tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen pangan di Indonesia," ujarnya dalam acara konferensi internasional "In The Zone" dengan tema "Feeding The Zone" Sabtu (14/5/2016) di Djakarta Theater XXI Ballroom, Jakarta.
Mari mengatakan saat ini pemerintah hanya memfokuskan agenda swasembada pangan dengan target meniadakan impor.
Menurutnya jika hanya memfokuskan pada pengurangan impor maka kesejahteraan petani tak menjadi isu yang penting.
"Meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen itu juga upaya swasembada. Itu semua terkait dengan akses petani dan kemampuan serta daya beli mereka dalam menjangkau modal produksi dan juga harga pangan di pasar," lanjut perempuan yang pernah menjabat Menteri Perdagangan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Acara tersebut juga dihadiri oleh SBY selaku pemateri acara. Acara tersebut diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bekerja sama dengan The PerthUSAsia Centre.
Forum tersebut difokuskan untuk membahas tantangan sektor agrikultur di kawasan Indo-Pasifik, khususnya dalam memenuhi kebutuhan konsumen di tengah melonjaknya populasi manusia.