KOMPAS.com - Iran ternyata tidak memiliki rencana untuk menurunkan level produksi dan ekspor minyaknya.
Deputi Menteri Perminyakan Iran, Rokneddin Javadi, mengungkapkan hal tersebut pada Minggu (22/5/2016).
Dia mengatakan, Iran malah berencana untuk menaikkan ekspor minyak mentahnya diatas level semasa sanksi ekonomi.
"Pada keadaan sekarang, pemerintah dan Kementerian Perminyakan tidak mengeluarkan kebijakan atau rencana untuk National Iranian Oil Company (NIOC) menahan kenaikan produksi dan ekspor minyak," kata dia.
Javadi sendiri saat ini juga menjabat sebagai kepala BUMN minyak Iran NIOC. Pernyataan tersebut dikatakannya kepada media Iran, Mehr.
"Saat ini, ekspor minyak Iran termasuk kondensat gas, mencapai 2 juta barel per hari (bpd). Kapasitas ekspor minyak mentah Iran akan digenjot mencapai 2,2 juta bpd di pertengahan musim panas," lanjut Javadi.
Sementara itu, pertemuan negara eksportir minyak di dunia OPEC, akan dihelat pada 2 Juni mendatang. Pertemuan OPEC ini sendiri akan dihadiri oleh Iran.
Sebelumnya, rencana kesepakatan antara negara OPEC dan non-OPEC untuk menaikkan harga minyak dengan menahan produksi gagal dilaksanakan di April.
Gara-garanya, Arab Saudi meminta Iran juga masuk dalam kesepakatan tersebut, tetapi Iran menolak. Iran sendiri merupakan negara pesaing Arab Saudi di wilayah Arab.
Sebelumnya, ekspor minyak Iran terkena sanksi negara Barat dan sanksi tersebut selesai di Januari. Saat itu, Iran berupaya membangun kembali ekspor minyaknya, sehingga untuk berkompromi dengan Arab Saudi menjadi hal yang mustahil.