Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Dana Bansos Non-tunai Andalkan Agen Bank di Daerah

Kompas.com - 26/05/2016, 16:59 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah berkomitmen untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) dengan cara non-tunai.

Upaya tersebut dilakukan untuk meminimalisasi penyalahgunaan bantuan tunai yang selama ini disalurkan pemerintah.

"Indonesia sudah sejak lama menyalurkan bantuan sosial secara tunai, mulai tahun 2014 Presiden berkomiten kalau memberi bantuan harus diarahkan ke nontunai, dan hari ini MoU-nya dilakukan," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Gedung BI, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Agus mengatakan, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, ada 75.000 desa yang akan menerima bantuan dari pemerintah secara non-tunai.

Penyaluran bantuan sosial itu sendiri pada tahun 2015 sudah disalurkan sebesar Rp 25 triliun dan pada tahun 2016 anggaran untuk bantuan sosial meningkat menjadi Rp 35 triliun.

"Dengan bantuan sosial non-tunai, diharapkan dapat menciptakan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup," tutur Agus.

Menurut Agus, bantuan yang disalurkan secara non-tunai akan membawa masyarakat pada sifat produktif dan meninggalkan sifat konsumtif.

Namun, penerapannya pun perlu memenuhi prinsip 6 T, yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat administratif, dan tepat kualitas.

"Program ini harus berkesinambungan dan sustainable. Kita dalam hal ini mencoba menggiring masyarakat agar gemar menabung," ucap Agus.

Hingga Maret 2016, terdapat 84.000 agen pemegang sistem elektronik yang tersebar dari beberapa bank di seluruh pelosok Indonesia.

Agen-agen tersebut akan membantu masyarakat dalam memanfaatkan kartu bantuan sosial yang telah disubsidi pemerintah.

"Kendala jarak menghambat proses penyaluran, tetapi saat ini melalui sistem keuangan digital, agen bank di daerah menjadi tulang punggung penyaluran bansos ke pelosok," katanya.

Berikut empat mekanisme yang akan ditempuh pemerintah dan Bank Indonesia dalam melakukan penyaluran bantuan sosial non-tunai.

Pertama, ketika sudah ada daftar penerima bansos, daftarnya akan diberikan ke perbankan dan perbankan akan membuka virtual account.

Kedua, jika sudah dibuka rekeningnya, maka akan dilanjutkan dengan edukasi yang dilakukan pemerintah dan BI terkait penggunaan rekening virtual account.

Ketiga, jika penyaluran sudah dilakukan, perbankan harus memberitahukan ke Kementerian Keuangan.

Keempat, proses penarikan bantuan akan diawali pemberitahuan kepada masing-masing penerima dan akan ada cek dan controlling.

"Agen keuangan digital akan ada di mana-mana dan akan membantu masyarakat. Tingkat kelurahan, kecamatan sampai ke tingkat provinsi dan nasional harus betul-betul mengawal penyalurannya," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com