Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INDEF: Paket Kebijakan Ekonomi Masih Kurang Efektif

Kompas.com - 30/05/2016, 17:42 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Development Economic and Finance (INDEF) menyatakan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah masih kurang efektif dan kurang mengena.

Belum efektifnya stimulus dilihat dari lemahya implementasi berbagai program tersebut.

Direktur INDEF Enny Sri Hartati mengatakan faktor utama belum efektifnya paket kebijakan ekonomi karena masih banyaknya tumpah tindih regulasi yang belum mampu diharmonisasikan.

"Pemerintah harus fokus per sektor dalam kebijakan paket ekonomi ini. Selama ini kan kebijakan paket tidak pernah fokus pada satu sektor," ujar Enny, dalam Diskusi INDEF Evaluasi Efektivitas Paket Kebijakan Ekonomi I-XII di Jakarta, Senin (30/5/2016).

Enny juga menjelaskan selama 2015, target investasi yang masuk ke Indonesia melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencapai Rp 1.852 triliun.

Namun, realisasinya hanya Rp 545,5 triliun.

Pelemahan Ekonomi juga masih belum diatasi, hal itu dibuktikan dari pertumbuhan ekonomi triwulan I 2016 yang hana 4,92 persen atau lebih rendah dari triwulan IV tahun 2015.

"Sebenarnya tidak ada perubahan yang berarti dari kinerja investasi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya ketika belum ada paket ekonomi," pungkas Enny.

Menurut Enny, hal yang harus dilakukan pemerintah untuk mengefektifkan paket kebijakan ekonomi adalah harus fokus pada meningkatkan daya saing dan menigkatkan daya beli masyarakat.

Jadi, bagaimana insentif-insentif yang diberikan ini mampu mendorong industri-industri yang berdaya saing dan mampu menciptakan lapangan kerja sehingga akan mengembalikan dan memulihkan daya beli masyarakat

"Yang paling utama pemerintah focus dulu, fokusnya apa. Fokus yang kita garisbawahi tadi adalah meningkatkan daya saing industri dan kedua adalah menigkatkan daya beli masyarakat. Mestinya apapun kebijakannya itu harus sinergis untuk mencapai dua hal itu," tutur Enny.

Pemerintah telah mengeluarkan 12 paket kebijakan ekonomi yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Terakhir pemerintah telah mengeluarkan Paket kebijakan ekonomi yang keduabelas yang diluncurkan pada 28 April 2016.

Dalam paket ekonomi itu pemerintah memberikan kemudahan memulai usaha.

Kemudahan diberikan kepada usaha kecil dan menengah (UKM) dengan memperbaiki peraturan, prosedur perizinan, serta biaya untuk memudahkan kalangan usaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com