Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkomitmen Kembangkan Pasar, PGN Rampungkan Proyek Pipa Gas di Pasuruan

Kompas.com - 07/06/2016, 12:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) kembali menambah infrastruktur pipa gas buminya.

Kali ini proyek pipa gas di wilayah Kejayan-Purwosari, Pasuruan bagian barat, Jawa Timur, telah selesai dibangun dan siap memasok gas bumi ke masyarakat.

Direktur PGN Dilo Seno Widagdo mengatakan, setelah proyek pipa gas di wilayah Jetis-Ploso yang berada di Mojokerto hingga Jombang sepanjang 27 kilometer (km) selesai dibangun, PGN kembali menyelesaikan proyek pipa gas bumi di wilayah Kejayan-Purwosari di Pasuruan sepanjang 15 km.

(Baca: PGN Rampungkan Proyek Pembangunan Pipa Gas di Mojokerto-Jombang)

"Kami akan terus melakukan pioneering atau membuka pasar baru dengan pembangunan pipa gas bumi di wilayah-wilayah baru. Di wilayah Pasuruan, Mojokerto, Jombang maupun wilayah Jawa Timur lainnya adalah kawasan yang akan terus dikembangkan sehingga semakin banyak industri, usaha komersial, UKM dan rumah tangga yang menikmati energi baik gas bumi" kata Dilo, Selasa (7/6/2016).

Dilo menegaskan, bahwa selama ini PGN menjadi badan usaha di bidang gas bumi yang paling berkomitmen membuka pasar baru pengguna gas bumi dengan membangun infrastrukur pipa gas bumi.

"PGN selalu menjadi pioneer dalam membuka wilayah baru dengan membangun infrastruktur gas bumi," kata Dilo.

Area Head PGN Pasuruan, Agus Mustofa Hadi menambahkan, pasokan gas bumi dari ruas pipa Kejayan-Purwosari selain mengalirkan gas bumi ke industri dan komersial, nantinya juga akan memasok gas bumi ke pelanggan usaha kecil menengah hingga rumah tangga.

"Kami membangun pipa gas bumi memang ditujukan untuk berbagai segmen pelanggan. Mulai dari industri juga ke usaha komersil seperti hotel, restoran bahkan ke mal, usaha kecil menengah (UKM), rumah tangga, dan pembangkit listrik," kata Agus.

Agus mengungkapkan, pipa gas Kejayan – Purwosari dapat memasok gas bumi hingga 17 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). 

"Setelah proyek ini selesai, kami akan terus membangun infrastruktur gas bumi di Pasuruan, sehingga manfaat gas bumi yang dihasilkan dari perut bumi Indonesia alias tanpa impor, semakin banyak dinikmati masyarakat," ucap Agus.

Adapun pipa gas bumi Jetis – Ploso yang berada di wilayah Mojokerto dan Jombang dapat memasok gas bumi hingga 65 MMSCFD. Keberadaan pipa dan pasokan gas bumi ini, menjadi peluang bagi investor yang berinvestasi di Mojokerto dan Jombang.

Seperti diketahui, saat ini infrastruktur pipa gas bumi PGN telah mencapai lebih dari 7.000 km. Jumlah tersebut setara dengan 76% pipa gas bumi seluruh Indonesia.

Khusus di Jawa Timur, PGN memiliki dan mengoperasikan pipa gas seperti di Surabaya sepanjang lebih dari 493 km, di Sidoarjo lebih dari 313 km, dan Pasuruan sepanjang lebih dari 189 km.

Di Pasuruan, pipa gas PGN mengalir ke wilayah Gempol, Beji, Bangil, Kraton, Rejoso, Lekok, Nguling, Pohjentrek, Kejayan, Pandaan, Purwosari, dan Kotamadya Pasuruan.

Sampai saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 116.400 pelanggan rumah tangga. Selain itu, 1.879 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.576 industri berskala besar dan pembangkit listrik.

Adapun pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, sampai Papua.

Pada 2015, PGN menyalurkan gas bumi mencapai 1.591 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Dari penyaluran gas bumi PGN kepada pelanggan tersebut, menciptakan penghematan bagi nasional sebesar Rp 88,03 triliun per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com