Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Pertumbuhan Ekonomi Vietnam, Apa Bedanya dengan Indonesia?

Kompas.com - 04/07/2016, 13:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

HANOI, KOMPAS.com – Negara tetangga Indonesia, Vietnam, menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,7 persen pada tahun 2016.

Bahkan, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung menargetkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut mencapai 7 persen.

Namun, sama seperti yang dialami Indonesia, mencapai target pertumbuhan ekonomi setinggi itu tidak sepenuhnya mudah bagi Vietnam.

Pertumbuhan ekonomi negara itu hanya mencapai 5,6 persen pada kuartal II 2016, dengan demikian membawa Vietnam mencatatkan pertumbuhan ekonomi sementara 5,5 persen.

Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 6,3 persen dan pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun 2015 mencapai 6,7 persen.

Pada saat bersamaan, partumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 mencapai 4,79 persen.

Beberapa lembaga internasional pun merevisi ke bawah prediksi partumbuhan ekonomi Vietnam untuk tahun ini.

Credit Suisse, misalnya, menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi Vietnam dari 6,3 persen menjadi 6 persen.

Pendorong utama pertumbuhan ekonomi Vietnam tak lain adalah pertanian.

Namun, menurut Bloomberg, kekeringan terburuk dalam hamper tiga dekade yang dialami Vietnam memperburuk ekonomi pertanian negara itu.

Sebagai produsen terbesar kopi robusta dan eksportir utama beras, pukulan sedikit terhadap pertanian akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Selain itu, industri manufaktur Vietnam dipandang telah tumbuh menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir sejalan dengan ekspor produk smartphone Samsung Electronics Co yang diproduksi di sana.

Pertumbuhan sector manufaktur melonjak hingga 12 persen dalam kuartal II 2016, dibandingkan 8 persen pada kuartal sebelumnya.

Kepala Kantor Statistik Umum Vietnam menyatakan, hasil produksi manufaktur yang terus meningkat diprediksi bakal mendorong pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua tahun 2016.

Vietnam pun mengandalkan pertumbuhan ekonominya dari sektor pariwisata. Lembaga riset global BMI menyebut, kedatangan wisatawan mancanegara ke Vietnam melonjak hingga 21,3 persen tahun ini, membukukan rekor kedatangan 4,7 juta orang dan mencatatkan pendapatan 9 miliar dollar AS dari sektor pariwisata saja.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com