Garuda Indonesia Siap Pindahkan Penerbangan Domestik ke Terminal 3 Soetta

JAKARTA, KOMPAS.com - Garuda Indonesia menyatakan sudah siap menggunakan terminal 3 Bandar Udara Soekarno Hatta di Cengkareng, Banten. Pada tahap awal, Garuda akan memindahkan seluruh penerbangan domestiknya ke terminal baru ini.

Direktur Utama Garuda Arif Wibowo menyatakan kesiapan maskapai yang dipimpinnya melakukan perpindahan ke terminal berkapasitas 25 juta penumpang tersebut.

“Kami sudah siap melayani, tinggal menunggu verivikasi akhir dari Kementerian Perhubungan mengenai persetujuan pengoperasian Terminal 3," ujar Arif kepada media di Gedung Garuda Indonesia Kebon Sirih Jakarta,(1/8/2016).

Dia menambahkan, pada tahap awal penerbangan yang akan dipindahkan adalah rute domestik. Setelah itu lancar, baru ke depannya penerbangan internasional.

Arif mengatakan, dalam pemindahan penerbangan domestik pihaknya telah melakukan berbagai simulasi maupun uji coba kesiapan operasi dengan melibatkan seluruh unit pelayanan penumpang di bandara.

Hal ini dilakukan untuk memastikan semua aspek keselamatan penerbangan dan juga pelayanan penumpang berjalan dengan baik sesuai prosedur.

Arif mengklaim kelancaran proses persiapan perpindahan tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama yang baik dari Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II.

"Garuda Indonesia, Kementerian Perhubungan, dan AP ll sama-sama mendasari pengoperasioan terminal 3 kepada faktor-faktor yang menyangkut keamanan, keselamatan dan juga kenyamanan penumpang sebagai hal yang bersifat mandatory," ungkapnya.

Segera Beroperasi

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyatakan telah siap memberikan izin operasi Terminal 3 Ultimate ini pada awal Agustus 2016. 

“Sudah jadi dan segera kami operasikan tanggal 9 Agustus,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Sementara itu, Terminal 3 Soekarno-Hatta diproyeksi menjadi bandara transit terbesar se-Asia Tenggara.

"Terminal 3 merupakan langkah strategis bersama antara pemerintah dan BUMN dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penerbangan Indonesia," pungkas Arif Wibowo.