Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Kuartal II 2016 Capai Rp 1.704 Triliun

Kompas.com - 05/08/2016, 15:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2016 mencapai Rp 1.704,8 triliun, atas dasar harga berlaku (ADHB).

Sementara itu, pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp 1.263,4 triliun.

Kepala BPS Suryamin menuturkan, pengeluaran konsumsi rumah tangga kuartal II 2016 tumbuh 5,04 persen dibandingkan kuartal II 2015.

Adapun pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2015 tumbuh 4,97 persen dibandingkan kuartal II 2014.

"Kenaikan pengeluaran konsumsi rumah tangga ini dikarenakan meningkatnya industri akomodasi, rumah makan, transportasi. Ini semua bagian dari yang dikonsumsi rumah tangga," katanya dalam paparan di Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2016 untuk kebutuhan transportasi meningkat pada Juni saat mudik Lebaran.

Selain itu, kebutuhan akomodasi, seperti hotel dan rumah makan, pun mendorong konsumsi rumah tangga.

"Sumber konsumsi rumah tangga ini berasal dari macam-macam, gaji ke-13, gaji ke-14, bantuan sosial. Ini berdampak pada konsumsi rumah tangga," imbuh Suryamin.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga ini menjadi pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016.

Pendorong lainnya adalah investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB), yang pada kuartal II 2016 mencapai Rp 1.001,6 triliun (ADHB) atau Rp 748,7 (ADHK), tumbuh sebesar 5,06 persen dibandingkan kuartal II 2015.

Jika konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi pendorong terbesar dari sisi nominal, maka konsumsi pemerintah dan LNPRT (lembaga non-profit rumah tangga) menjadi komponen pengeluaran yang tumbuh tertinggi dari sisi persentase.

Konsumsi LNPRT kuartal II 2016 tumbuh 6,72 persen, menjadi sebesar Rp 35,1 triliun.

Sementara itu, konsumsi pemerintah kuartal II 2016 tumbuh 6,28 persen dibandingkan kuartal II 2015.

Suryamin menambahkan, konsumsi pemerintah pada kuartal II 2015 lalu hanya tumbuh 2,61 persen dibandingkan kuartal II 2014.

Konsumsi pemerintah kuartal II 2016 mencapai Rp 291,5 triliun, terdiri dari belanja gaji, belanja barang, dan belanja modal (belanja modal dihitung sebagai PMTB).

"Ini sudah ada hasil penggenjotan dari pemerintah, Bapak Presiden selalu mengingatkan serapan anggaran. Ini sudah terlihat hasilnya," kata Suryamin.

Komponen pengeluaran lainnya yang mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 adalah impor yang turun 3,01 persen dibandingkan kuartal II 2015 menjadi Rp 575,4 triliun.

Ekspor kuartal II 2016 juga terkontraksi 2,73 persen dibandingkan kuartal II 2015, menjadi Rp 582,6 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com