Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Kena Tunda Bayar DAU Paling Besar, Capai Rp 10 Triliun

Kompas.com - 10/08/2016, 20:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Ajiep Padindang mengatakan, Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu daerah yang terkena kebijakan tunda bayar dana alokasi umum (DAU) paling besar mencapai Rp 10 triliun.

Kebijakan tunda bayar DAU ini dilakukan menyusul penyesuaian belanja APBN-P 2016, untuk dana transfer daerah sebesar Rp 68,8 triliun.

“Tunda bayar DAU daerah atau kabupaten/kota, contoh paling besar itu adalah Jakarta, sekitar Rp 10 triliun,” kata Ajiep di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Ajiep menuturkan, DAU ke Jakarta tidak dipotong Rp 10 triliun, tetapi dana tersebut baru akan ditransfer pada 2017.

Namun, ketika dikonfirmasi daerah mana lagi yang terkena tunda bayar terbesar, Ajiep menegaskan, pemerintah belum memfinalisasi daerah-daerah tersebut.

“Ibu Menteri Keuangan masih terus melakukan penyisiran terus-menerus. Tadi baru disebutkan satu contoh Jakarta, tetapi belum selesai daerahnya karena tentunya harus dikaji betul-betul,” imbuh Ajiep.

Akan tetapi, Ajiep tidak menjawab spesifik apakah tunda bayar akan dikenakan pada daerah-daerah yang memiliki simpanan besar di bank daerah.

Sebagaimana diketahui, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Presiden RI Joko Widodo menyebutkan ada beberapa daerah yang memiliki dana mengendap terbesar di bank daerah.

Mereka, antara lain, DKI Jakarta (Rp 13,9 triliun), Jawa Barat (Rp 8,034 triliun), Jawa Timur (Rp 3,9 triliun), Riau (Rp 2,86 triliun), serta Papua (Rp 2,59 triliun).

(Baca: Ganjar Klarifikasi Pidato Jokowi soal Dana Mengendap di Bank Daerah)

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penyesuaian anggaran APBN-P 2016 dilakukan untuk menjaga APBN tetap kredibel.

Namun, tak kalah penting dari itu, penyesuaian anggaran dilakukan untuk menjaga momentum pergerakan ekonomi sehingga bisa meningkatkan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com