Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Ancam Mundur, Luhut Minta Pejabat Negara Tak Saling Dibenturkan

Kompas.com - 12/08/2016, 16:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta sejumlah pihak tidak saling membenturkan pernyataan satu pejabat negara kepada penjabat lainnya.

Hal itu disampikan Luhut  menyusul kabar ancaman mundur Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti karena tidak setuju sektor perikanan tangkap dibuka untuk asing.

"Kita harus cermat, jadi jangan terus diadu-adu pejabat itu," ujar Luhut di Batam, Jumat (12/8/2016).

Saat ini, kata Luhut, pemerintah sedang mempelajari sejumlah opsi agar sektor kelautan dan perikanan bisa lebih berdampak kepada para nelayan. Salah satu opsinya yakni membuka investasi di sektor perikanan tangkap.

Sementara Susi dengan tegas menolak rencana membuka investasi asing di sektor perikanan tangkap. Setelah masuk dalam Daftar Negatif Investasi (DNI), 100 persen sektor tersebut diberikan kepada para nelayan Indonesia.

Sebenarnya, Luhut menilai apa yang sudah dilakukan oleh Susi sudah cukup baik. Hanya saja, ia melihat sejumlah persoalan di daerah akibat kebijakan Susi.

"Misalnya sekarang ada di Jawa Tengah ada 1.600 kapal yang enggak beroperasi akibat kebijakan kita yang baru itu. Begitu juga ada kapal di Merauke sekian puluh kapal yang bermasalah," kata Luhut.

Oleh karena itu, Luhut berencana akan mengumpulkan sejumlah pihak untuk membicarakan opsi apa yang harus diambil setelah kebijakan tegas Menteri Susi Pudjiastuti.

Harapannya, langkah yang akan diambil pemerintah akan bermanfaat lebih besar kepada para nelayan. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan siap mundur dari jabatannya bila sektor perikanan tangkap dibuka untuk para investor asing.

Menurut Susi, Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah memutuskan untuk menutup investasi disektor perikanan tangkap untuk investor asing.

"Kalau sampai perikanan tangkap diberikan ke asing, saya siap untuk mundur karena reforming perikanan untuk kepentingan sustainability," ujar Susi saat jumpa pers di rumah dinasnya, Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Kompas TV Menteri Susi: Kalo Lewat Sambil Curi, Ya Tidak Boleh

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com