Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI Nilai Pelayanan Angkutan Sewa Berbasis Aplikasi Belum Bagus

Kompas.com - 13/08/2016, 17:34 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai pelayanan yang diberikan jasa angkutan sewa berbasis aplikasi belum begitu baik.

Itu dilihat dari pengaduan-pengaduan konsumen yang diterima saat menggunakan angkutan sewa berbasis aplikasi.

Ketua Harian YLKI Tulus Abadi memaparkan, keluhan-keluhan konsumen ini dibagi jadi tiga bagian yakni, pengaduan pra perjalanan, pengaduan selama perjalanan, dan pengaduan pasca-perjalanan.

Untuk pengaduan pra perjalan, konsumen sering mengeluhkan lambatnya supir angkutan sewa berbasis aplikasi untuk menuju lokasi konsumen.

Kemudian, para supir juga sering melakukan pembatalan secara sepihak, padahal konsumen sudah memesan.

"Pengaduan selama perjalanan, konsumen sering keluhkah supir bepakaian seenaknya, supir bau asap rokok dan minyak menyengat serta supir sama sekali tidak tahu arah dan alamat tujuan konsumen," ujarnya di Jakarta, Sabtu (13/8/2015).

Selain itu, selama perjalanan konsumen sering mengadu kondisi mobil yang digunakan sangat berantakan dan penuh dengan barang pribadi milik supir sehingga menggangu kenyamanan konsumen selama perjalanan.

Adapun untuk pengaduan pasca-perjalanan yang sering dikeluhkan konsumen adalah sulit untuk lakukan klaim karena tidak ada mekanisme penanganan keluhan konsumen.

Jadi, tidak ada jaminan kepada konsumen jika ada barang tertinggal dalam angkutan sewa berbasis aplikasi yang dinaiki.

"Tarif angkutan sewa berbasis aplikasi juga sangat fluktuatif, kadang murah, kadang mahal dan juga ada tarif berbeda saat rush hour," imbuhnya.

Oleh karena itu, Tulus mendesak kepada semua pemangku kepentingan angkutan sewa berbasis aplikasi untuk bisa memperbaiki pelayanan-pelayanan kepada konsumen.

Itu antara lain harus adanya standar pelayanan, adanya standar tarif, dan harus ada mekanisme penanganan keluhan konsumen.

Itu diharuskan, agar para konsumen merasa nyaman dan adil saat menggunakan jasa angkutan sewa berbasis aplikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com