Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Pelayanan Kapal Penumpang Pelni Perlu Perbaikan

Kompas.com - 14/08/2016, 06:33 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi Dharmaningtyas menilai pelayanan kapal penumpang PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memprihantinkan.

Itu dinilainya saat Dharmaningtas mencoba naik kapal Pelni dari Tanjung Priok ke Surabaya.

Menurut dia, salah satu pelayanan yang kurang baik adalah toilet yang kotor sehingga tidak laik digunakan.

Ada juga beberapa urinor di dalam toilet yang rusak, sehingga tidak bisa digunakan. Makanan yang diberikan oleh pihak operator juga tidak mencukupi.

"Penumpang juga tidak disiplin, sudah dilarang merokok tapi tetap merokok di dalam kamar tidur yang terdapat Air Conditioner," katanya Sabtu (13/8/2016) di Jakarta.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada pihak operator yakni Pelni untuk melakukan upaya-upaya perbaikan dalam hal pelayanan. Upaya-upaya tersebut harus didukung oleh pemerintah.

Menanggapi hal tersebut, Manajer Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT Pelni Akhmad Sujadi mengatakan pihaknya  terus melakukan perbaikan pelayanan kepada penumpang.

Salah satunya, yakni memperbaiki toilet secara berkala. "Kemudian tempat tidur yang warna hitam kita ganti hijau sehingga kelihatan terang, tetapi kan jumlahnya banyak sekali jadi kita bertahap," ucapnya kepada Kompas.com.

Untuk makanan, kata dia, perusahaaan telah bekerja sama dengan usaha katering milik Garuda Indonesia yakni Aerofood.

Jadi makanan di kapal penumpang Pelni sama dengan makanan yang disediakan di pesawat Garuda Indonesia.

"Kita berikan frozen food. Jadi kalau naik kapal Pelni, makanannya sama dengan yang ada di Garuda kelas ekonomi. Menunya ganti-ganti kadang nasi goreng, nasi rames, pokoknya menu apa yang ada di Garuda, ada juga di kapal Pelni," imbuhnya.

Akhmad membenarkan masih adanya penumpang merokok di dalam ruangan. Untuk itu, pihaknya terus berusaha menghimbau para penumpang dengan tulisan dan pengeras suara.

Akhmad juga mengatakan ke depannya perusahaan akan terus memperbaiki pelayanan di kapal penumpang. Itu dilakukan agar penumpang merasa nyaman saat menggunakan transportasi kapal laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com