Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I 2016, Laba Cathay Pacific Anjlok 82 Persen

Kompas.com - 18/08/2016, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC.com

HONGKONG, KOMPAS.com — Maskapai penerbangan asal Hongkong, Cathay Pacific, melaporkan laba pada semester I 2016 anjlok 82 persen. Penyebabnya adalah persaingan yang ketat dan perlambatan ekonomi di China.

Laba bersih Cathay Pacific untuk paruh pertama tahun 2016 turun menjadi 353 juta dollar Hongkong atau 45,5 juta dollar AS, turun 82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan pada semester I 2016 turun 9,2 persen menjadi 45,68 miliar dollar AS.

Cathay Pacific masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tarif udara, persaingan dari maskapai penerbangan lainnya, hingga kerugian lindung nilai (hedging) bahan bakar.

Pihak Cathay Pacific mengaitkan penurunan kinerja keuangan yang dialami dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang menurunkan frekuensi perjalanan bisnis dan anjloknya penjualan tiket kelas premium.

"Kondisi operasional pada paruh pertama 2016 dipengaruhi oleh kerapuhan ekonomi dan persaingan yang intens," kata CEO Cathay Pacific John Slosar seperti dikutip dari BBC, Kamis (18/8/2016).

Menurut Slosar, perlambatan pertumbuhan ekonomi China menyebabkan adanya larangan dan pembatas perjalanan bisnis. Akhirnya, ini sangat memengaruhi permintaan kelas premium, khususnya di rute penerbangan jarak jauh.

Cathay Pacific memberikan outlook bisnis yang masih dalam suasana kekhawatiran, dengan menyatakan bahwa angin yang menantang masih berembus pada paruh kedua tahun 2016. Slosar menyatakan, secara umum outlook bisnis masih tetap menantang.

Cathay Pacific merupakan salah satu maskapai penerbangan yang tidak sepenuhnya diuntungkan dari harga minyak dunia yang rendah. Pasalnya, tingkat hedging lebih tinggi ketimbang harga riil di pasar spot.

Selain itu, Cathay Pacific juga harus menghadapi persaingan dari maskapai-maskapai penerbangan China daratan dan Timur Tengah yang berekspansi begitu gencar di kawasan.

Maskapai Air China dan China Eastern menawarkan lebih banyak layanan penerbangan langsung dari dan ke China daratan sehingga penerbangan transit di Hongkong menjadi kurang menarik.

Kompas TV Garuda Sukses Kantongi Laba Rp 1 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com