Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perlu Dibuat Regulasi untuk "Fintech"?

Kompas.com - 31/08/2016, 11:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini tengah mempersiapkan penyusunan regulasi untuk industri keuangan berbasis teknologi informasi atau yang dikenal dengan istilan "fintech" (financial technology).

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menyampaikan, ada beberapa alasan mengapa otoritas pengawas merasa perlu mengeluarkan aturan main untuk fintech. Salah satunya, yakni mengenai manajemen risiko.

"Pada dasarnya aturan pada bank yang sudah bekerja dan ingin berkolaborasi dengan fintech atau berinvestasi teknologi agar layanannya lebih canggih, mem-fintech-kan diri, sebenarnya lebih kepada manajemen risiko," kata Muliaman di Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Demikian juga untuk perusahaan yang memang didirikan untuk fintech seperti startup peer-to-peer lending dan equity crowdfunding.

"Saat ini mereka belum ada aturannya. Itu yang coba kami akan buat aturan," katanya lagi.

Selain itu, isu perlindungan konsumen juga menjadi dasar pertimbangan perlunya ada regulasi fintech. Artinya, dengan adanya regulasi itu nantinya fintech akan memiliki tanggungjawab transparansi kepada konsumen, seperti mengenai risiko dari layanan fintech.

"Artinya seberapa transparan fintech kepada konsumen? Apakah ini punya risiko? Sebab, kadang-kadang konsumen berfikir bahwa ini tidak ada risiko," tutur Muliaman.

Contohnya, pada layanan seperti peer-to-peer lending. Menurut Muliaman, umumnya konsumen tidak banyak tahu mengenai calon yang akan dia biayai.

"Konsumen hanya menyerahkan pada sistem skor yang dibuat masing-masing fintech," ujar Muliaman. (Baca: Susun Regulasi, OJK Cek Kepatuhan Bisnis Perusahaan "Fintech")

Kompas TV OJK Akan Terbitkan Aturan Industri Fintech
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com