Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per 1 September 2016, Bank Mandiri Tampung Rp 819,1 Miliar Dana Amnesti Pajak

Kompas.com - 01/09/2016, 15:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan telah menampung dana dari program pengampunan pajak alias tax amnesty sebesar Rp 819,1 miliar. Dana tersebut berasal dari Rp 557,5 dana tebusan dan Rp 226,1 miliar dana repatriasi.

Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan angka per 30 Agustus 2016, di mana dana amnesti pajak yang dibukukan perseroan mencapai Rp 653 miliar.

Angka ini terdiri dari dana tebusan sebesar Rp 430,4 miliar dari 5.123 transaksi dan dana repatriasi sebesar Rp 222,6 miliar dari 69 transaksi.

Senior Vice President (SVP) International Banking and Financial Institutions Bank Mandiri Ferry M Robbani menjelaskan, perseroan terus melakukan sosialisasi terkait amnesti pajak. Pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan baik bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun langsung kepada nasabah perseroan.

"Sejak 18 Juli 2016 kami melakukan sosialisasi baik dengan Kementerian Keuangan, Ditjen Pajak, maupun OJK. Bank Mandiri juga secara rutin melakukan sosialisasi secara regional, sudah di 25 kota," kata Ferry di Plaza Mandiri, Kamis (1/9/2016).

Sosialisasi amnesti pajak di luar negeri sudah dilakukan di Singapura dan Hong Kong. Dalam waktu dekat, sosialisasi amnesti pajak juga akan dilakukan di London, Inggris.

Ferry mengungkapkan, pada sosialisasi ini, Bank Mandiri menjelaskan definisi amnesti pajak dan bagaimana prosesnya. Selain itu, Bank Mandiri juga menjelaskan terkait pembayaran uang tebusan hingga proses repatriasi dana.

Dalam sosialisasi tersebut, Bank Mandiri juga menyiapkan klinik-klinik pajak yang dapat memberi informasi komprehensif tentang berbagai ketentuan dan persyaratan terkait amnesti pajak kepada nasabah utama maupun korporasi.

Perseroan pun melakukan komunikasi intensif dengan Ditjen Pajak. "Klinik tersebut juga memberi konsultasi keuangan mengenai produk-produk investasi yang bisa dipilih wajib pajak yang ingin merepatriasi dana ke Indonesia, seperti produk treasury, asset management, pasar modal, capital/venture funds hingga produk asuransi," jelas Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com