Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pemerintah Perlu Mencari Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kompas.com - 02/09/2016, 18:07 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan pemerintah perlu mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk menggerakkan perekonomian pusat maupun daerah.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, sumber pertumbuhan ekonomi diperlukan untuk menghadapi kondisi perekonomian global yang saat ini melemah.

Apalagi kata dia, harga komoditas sedang mengalami penurunan, sehingga pemerintah tidak bisa mengandalkan penerimaan negara dari ekspor komoditas.

"Kita memerlukan langkah-langkah untuk menjaga stabiltas ekonomi dan mencari sumber pertumbuhan ekonomi yang baru," ujar Perry di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Manado, Jumat (2/9/2016).

Menurut Perry, ada empat langkah untuk menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.

Pertama, pemerintah harus melakukan hilirisasi terhadap sumber daya Alam (SDA). "Apakah dari kelapa sawit diproses menjadi minyak dan diproses lebih lanjut, sehingga terdapat nilai tambah yang lebih dibandingkan menjual bahan mentah," ucapnya.

Kedua, menurut Perry, pemerintah harus membangun industri yang cepat menghasilkan pendapatan bagi negara. Salah satunya adalah industri pariwisata.

"Kita tahu industri pariwisata di Sulawesi Utara terus berkembang dan bisa jadi sumber pertumbuhan baru sambil menata kawasan ekonomi khusus (KEK) yang ada disini," ucapnya.

Ketiga, iklim investasi di pusat dan daerah harus baik. Menurut dia, jika suatu negara bisa menyambut investor dengan baik maka perekonomian negara tersebut akan maju.

Karena itu diperlukan juga regulasi yang memudahkan investor untuk berinvestasi di pusat maupun daerah.

Terakhir, pemerintah harus mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mendukung terciptanya sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Perry berharap langkah-langkah tersebut bisa menjadi alternatif kebijakan pemerintah untuk mendapatkan penerimaan negara.

"Dari sumber pertumbuhan ekonomi tadi, kita harapkan dapat memberikan sumbangan untuk menggerakkan perekonomian nasional," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com