Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Kilang Bontang, Penugasan ke Pertamina Masih Dipertimbangkan

Kompas.com - 08/09/2016, 15:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan optimistis pembangunan kilang Bontang, Kalimantan Timur akan selesai di 2020.

Hal itu seiring dengan dikeluarkannya peraturan menteri keuangan mengenai kerja sama pemerintah dan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur.

"Itu mungkin akan selesai 2020, ada yang bilang 2022 ada yang bilang 2019. Tapi saya konservatif di 2020," kata Luhut di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (8/9/2016).

Saat ini PT Pertamina sebagai penanggung jawab proyek kerjasama proyek kilang Bontang memiliki kekuatan finansial yang cukup baik, yakni 5,4 miliar dollar AS. Namun demikian, apakah nantinya pemerintah akan menugaskan Pertamina untuk membangun proyek tersebut, hal itu tergantung dari keuangan pemerintah.

"Ini (opsi penugasan) yang sekarang lagi dibicarakan. Karena kalau penugasan khusus, nanti dia pendanaannya dari APBN," imbuh Menteri Koordinator Kemaritiman itu.

Sebagai informasi, proyek Bontang ini menggunakan skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Namun, dalam peraturan menteri keuangan, dibuka opsi penugasan khusus.

"Dalam rangka mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas untuk melaksanakan fasilitas, Menteri Keuangan dalam hal ini Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko dapat memberikan penugasan khusus kepada BUMN tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk melaksanakan fasilitas," demikian bunyi ketentuan tersebut.

Sementara itu Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Wiratmadja Puja berharap dibukanya opsi penugasan khusus itu dapat mempercepat pembangunan kilang.

"Kami harap bisa percepat. Kemarin (saya) sudah terima laporan dari KPPIP (Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas)," ucap Wiratmadja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com