KOMPAS.com - Bursa Asia dibuka turun dan obligasi global tertekan pada pembukaan pasar saham di Jumat (9/9/2016).
Gara-garanya, bank sentral Eropa, ECB, tidak memberikan kepastian arah kebijakan pelonggaran moneter. Di sisi lain, harga minyak naik akibat penarikan tidak terduga pada pasokan minyak AS.
Dari data Reuters, indeks MSCI Asia Pacific dibuka turun 0,4 persen dibanding Kamis, yang mencapai kenaikan tertinggi dalam 13 bulan.
Indeks Nikkei Jepang turun 0,2 persen, menghapus gain di Kamis, setelah laporan bahwa Korea Utara mungkin mengadakan tes nuklir.
Di Wall Street, indeks S&P 500 turun 0,22 persen akibat saham Apple turun 2,6 persen, karena iPhone 7 mengecewakan pasar.
Presiden ECB Mario Draghi mengatakan bahwa ECB memutuskan untuk tidak memperpanjang masa deadline dari program pembelian obligasi. ECB juga memangkas target pertumbuhan dan prediksi inflasi untuk 2017 dan 2018.
Akibatnya, investor yang mencari aksi cepat dari ECB kecewa. Mereka bahkan tidak mendapatkan petunjuk apapun mengenai langkah ECB selanjutnya.
Dengan demikian, pasar akan berlaih memperhatikan langkah bank sentral AS The Fed yang akan mengadakan rapat pada September ini.
"Kenaikan suku bunga di September sepertinya akan terjadi," kata Hiroko Iwaki, senior bond strategist di Mizuho Securities.