Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Nilai Target Ekspor ala Kadin adalah Target Ambisius

Kompas.com - 27/09/2016, 17:03 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Arlinda mengatakan, target yang digagas oleh Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia soal peningkatan ekspor mencapai 500 persen pada 2030 dinilai ambisius.

Menurutnya, tidak mudah dalam mencapai target tersebut dan dibutuhkan kerja sama dari semua pihak. 

"Ini sebetulnya ambisius. Tapi masih bisa," ujar Arlinda dalam diskusi Trade and Export for All di Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Menurut dia, untuk mencapai pertumbuhan 500 persen dalam 15 tahun, maka pertumbuhan ekspor nasional rata-rata harus mencapai 30 persen-35 persen per tahun. Dengan demikian untuk mencapai target ini akan butuh kerja sama semua pihak.

Dia menjelaskan, dalam mengejar target tersebut diperlukan pemikiran yang di luar kebiasaan atau out of the box. Hal ini karena banyaknya kendala eksternal dan internal yang masih menyambangi kinerja ekspor dalam negeri.

Arlinda menerangkan, dari sisi global saat ini pertumbuhan perekonomian yang belum kondusif dan berimbas pada harga komoditas Indonesia dihargai dengan nilai murah.

"Walaupun kuantitasnya banyak, tapi pendapatan yang dihasilkan masih belum meningkat, ini juga jadi kendala," kata dia.

Dari sisi internal pelaku usaha juga masih kesulitan dengan iklim usaha yang masih diperbaiki oleh pemerintah melalui sejumlah deregulasi.

Infrastruktur pendukung dalam meningkatkan efisiensi pun masih belum didapatkan secara maksimal. 

"Hasilnya harga produk dalam negeri kerap lebih tinggi dibandingkan produk sejenis dari negara lain. Sejumlah hambatan ini yang harus dibicarakan secara serius oleh pemangku kebijakan dan pelaku usaha," pungkasnya.

Sebelumnya, Kadin mengestimasi pada tahun ini total ekspor nasional diprediksi mencapai 150 miliar dollar AS. Jumlah ini diharapkan dapat terkerek menjadi 750 miliar dollar AS dalam sembilan tahun mendatang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Agustus mencapai 91.730,4 juta dollar AS, atau turun 10,61 persen dibandingkan periode yang sama di 2015 sebesar 102.616,9 juta dollar AS.

Ekspor non-migas Indonesia periode Januari hingga Agustus 2016 secara kumulatif mencapai 83.106,1 juta dollar AS, atau mengalami penurunan 7,32 persen dibandingkan kumulatif periode Januari hingga Agustus 2015 sebesar 89.672,1 juta dollar AS.

(Baca: Kadin Targetkan Ekspor Nasional Tumbuh Hingga 500 Persen pada 2030)

Kompas TV Ekspor Manufaktur Naik, Indonesia Surplus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com