Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produktivitas Padi Rendah, Semarang Galakkan "Upaya Khusus" Bersama TNI dan Polri

Kompas.com - 30/09/2016, 14:30 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Produktivitas padi di Kabupaten Semarang dibandingkan daerah lain masih tergolong rendah. Tercatat, dari luasan lahan 1 hektar tanaman padi di wilayah ini, rata-rata hanya menghasilkan 5,5 ton gabah.

Sementara di kabupaten lain bisa, dengan luas yang sama bisa mencapai 8 ton hingga 11 ton gabah.

"Kalau produksi jagung dengan benih hibrida relatif bagus, berkisar 6 ton per hektar," ungkap Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Semarang Urip Triyogo.

Ia mengungkapkan hal itu disela penyerahan bantuan 10 hand tractor dari Kementerian Pertanian RI kepada 10 kelompok tani oleh anggota DPR RI, Juliari P Batubara di Ungaran, Kamis (29/9/2016).

Menyikapi kondisi tersebut, pihaknya saat ini tengah melakukan upaya khusus (Upsus) untuk meningkatkan produktivitas pertanian khususnya padi, jagung dan kedelai (Pajale).

Pada tahun ini, kata Urip, Kabupaten Semarang ditargetkan bisa merealisasikan tanam padi seluas 43,5 hektar, jagung 17,5 hektar dan kedelai seluas 320 hektar.

Hingga September ini, realisasi tanam tanaman padi baru mencapai 75 persen atau seluas 32 hektar. Sedangkan realisasi tanam jagung baru mencapai 346 hektar atau 34 persen, sedangkan tanaman kedelai sudah terealisasi 98 persen atau sekitar 315 hektar.

"Kami didukung oleh TNI dan Polri untuk meningkatkan produktifitas pertanian, khususnya padi. Mereka membantu menggerakkan petani dalam rangka pengamanan sarana produksi pertanian," ujarny. 

Salah satu wujud nyata bantuan TNI dan Polri dalam meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Semarang adalah mendorong petani menanam padi dengan sistem Jajar Legowo.

Yakni sebuah teknik meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir.

Teknik ini terbukti bisa meningkatkan produktivitas padi lantaran memungkinkan tanaman mendapatkan sinar matahari yang lebih baik.

Upaya khusus lainnya, kata Urip, adalah perbaikan jaringan irigasi seluas 2.500 hektar yang bersumber dari bantuan pemerintah, yakni APBN.

Ada pula bantuan benih padi dan jagung bersubsidi, sehingga harganya lebih murah dibandingkan harga nonsubsidi.

"Ke depan tidak hanya traktor saja, bantuan lainnya seperti pompa air dan alat pertanian lain sangat kami harapkan," pinta Urip.

Bupati Semarang Mundjirin yang turut menyaksikan penyerahan bantuan hand tractor tersebut meminta kelompok tani penerima bantuan agar merawat dan menjaga hand tractor dengan baik.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI Juliari P Batubara mengatakan, Kabupaten Semarang sebenarnya potensial menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah.

Pihaknya meminta agar kepala daerah mempunyai inovasi, misalnya dengan membuat gudang dan membeli komoditas pertanian melalui BUMD.

Dengan cara ini ia yakin kesejahteraan petani akan meningkat dan produktivitas pertanian bisa terjaga.

"Tiap daerah harus punya produk unggulan, harus fokus agar optimal. Misalnya (untuk padi), Bupati bisa membuat gudang sehingga petani bisa menitipkan produknya di gudang tersebut atau BUMD yang membeli," kata Juliari.

Kompas TV Sawah Terendam Banjir, Petani Rugi Ratusan Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com