Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koordinasi dengan BI, Langkah Pemerintah Tekan Inflasi Dinilai Lebih Solid

Kompas.com - 01/10/2016, 21:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada tahun 2016 terus berada dalam tren yang menurun. Ke depan, inflasi IHK pun diprediksi akan tetap pada level yang rendah.

"Kami selalu melihat tren inflasi sekarang rendah. Di bulan Agustus 2016 secara year on year (tahunan) inflasi di 2,8 persen, ini merupakan level terendah sejak tahun 2009," jelas Ekonom PT Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy pada acara media gathering Mandiri Sekuritas di GH Universal Hotel Bandung, Jumat (30/9/2016).

Leo menjelaskan, ada penjelasan menarik mengapa inflasi terus berada dalam tren melambat. Selain karena inflasi inti atau core inflation yang tidak banyak bergerak.

Terkendalinya inflasi, kata Leo, tidak lepas dari keberhasilan pemerintah dalam mengelola inflasi di sisi pasokan.

Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah dalam menjaga inflasi di sisi pasokan tersebut adalah dengan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan dibentuknya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Langkah ini dinilai Leo berhasil.

"TPID itu menurut saya benar-benar berjalan, karena kalau dilihat inflasi pangan yang biasanya double digit sekarang turun hingga secara year on year cuma 5,3 persen. Menurut saya ini satu alasan mengapa inflasi sekarang berada di bawah 3 persen di Agustus 2016," tutur Leo.

Selain itu, Leo juga menyoroti upaya pemerintah dalam mengendalikan pasokan melalui impor. Saat ini, imbuh Leo, pemerintah membuka keran impor apabila dibutuhkan, misalnya apabila pasokan sedang sedikit. "Impor pangan di awal tahun semua meningkat. Salah satunya impor daging sapi yang sudah diamankan sampai tahun 2017," ungkap Leo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com