Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal Ini Akan Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 05/10/2016, 18:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Kompas TV BI: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016 5,1%

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1 persen pada 2016. Adapun untuk 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai 5,3 persen.

Dalam laporannya yang bertajuk Laporan Perkembangan Ekonomi Asia Timur dan Pasifik yang dirilis hari ini, Rabu (5/10/2016), Bank Dunia memaparkan beberapa hal yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Konsumsi swasta diprediksi bakal meningkat.

"Ini sejalan dengan inflasi yang moderat, harga energi yang rendah, nilai tukar rupiah yang relatif stabil, dan dukungan fiskal dalam bentuk lebih tingginya threshold penerimaan pajak pribadi serta tambahan gaji untuk aparatur sipil negara," tulis Bank Dunia dalam laporannya tersebut.

Selain itu, Bank Dunia menyatakan pula bahwa pertumbuhan akan ditopang oleh akselerasi belanja pemerintah, khususnya belanja modal. Akselerasi ini akan terjadi pada semester kedua sejalan dengan tren historisnya.

"Selain 2016, outlook bergantung pada pertumbuhan investasi swasta yang menanjak sebagai respon atas reformasi yang dilakukan pemerintah dan perbaikan pertumbuhan global secara gradual," ungkap Bank Dunia.

Pengentasan kemiskinan

Sementara penguatan pertumbuhan dan rendahnya inflasi seyogyanya menurunkan kemiskinan, namun Bank Dunia memandang pergerakan penurunan kemiskinan dalam beberapa tahun ini cenderung melambat.

Kemiskinan ekstrim di Indonesia pada 2015 mencapai 7,5 persen dan diprediksi hanya menurun tipis menjadi 6,5 persen pada 2016 dan 5,7 persen 2017.

Kemiskinan moderat juga diprediksi hanya turun tipis menjadi 30,7 persen pada 2016 dan 29,2 persen pada 2017 dari sebelumnya 32,1 persen pada 2015.

Namun, ekspansi Program Keluarga Harapan (PKH) yang dimulai pada paruh kedua 2016 diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan sebesar 0,5 persen menjadi 5,2 persen dan terus turun ke depannya.

"Namun, ekspansi PKH hanya memberikan penurunan kemiskinan dalam jangka pendek. Progres jangka panjang secara berkelanjutan tak hanya bergantung pada jaring pengaman yang lebih kuat, namun juga penciptaan lapangan kerja dan investasi yang lebih baik pada kesehatah dan pendidikan," ujar Bank Dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com