Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakin Ekonomi Tumbuh 5,2 Persen, Menko Darmin Dianggap Terlalu Optimistis

Kompas.com - 06/10/2016, 11:23 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi XI DPR Hafisz Tohir menilai Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution terlalu optimis terkait pertumbuhan ekonomi pada 2016 ini.

Sebelumnya, Darmin Nasution meyakini bahwa ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh 5,2 persen tahun ini seperti target APBN-P 2016.

Hal itu berbeda dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya 5,1 persen.

"Pak Darmin terlampau over-optimistis tetapi tidak didukung kondisi yang ada," kata Hafisz kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Selain kondisi ekonomi global yang masih lesu, keputusan pengetatan fiskal yang diambil pemerintah dinilai menjadi salah satu faktor yang akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Seperti diketahui, Kementerian Keuangan memutuskan untuk memangkas belanja Rp 137,6 triliun.

Pemangkasan itu terdiri dari belanja Kementerian dan lembaga sebesar Rp 64,7 triliun dan penghematan dana transfer ke daerah Rp 70,1 triliun serta dana desa sebesar Rp 2,8 triliun.

Sri Mulyani sempat mengungkapkan adanya risiko dari pemangkasan anggaran pada tahun ini. Risiko tersebut yakni penurunan pertumbuhan ekonomi 0,1 persen dari target di APBN-P 2016.

Menurut Hafisz, pertumbuhan ekonomi 5,1 persen hingga akhir tahun nanti tidak mudah untuk dicapai pemerintah. Sebab masih sangat tergantung dari hasil program tax amnesty.

"Paling ekonomi akan tumbuh di 5.0 persen. Kalau digenjotpun maksimal 5,1 persen itupun dengan syarat tax amnesty setor Rp 165 triliun ke cash negara," kata dia.

(Baca: Tiga Faktor Ini Jadi Alasan ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI)

Kompas TV BI Turunkan Proyeksi, Pertumbuhan Ekonomi Melambat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com