Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong "Startup" Lokal Berkembang, Bekraf Gelar BEKUP 2.0 di Tangerang Selatan

Kompas.com - 18/10/2016, 06:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan EKonomi Kreatif (Bekraf) menggelar BEKUP 2.0 yang didukung oleh MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK/Digital Indonesia) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).

Kegiatan BEKUP 2.0 dilaksanakan untuk membekali calon pendiri startup dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan, sehingga pada akhirnya dapat meminimalisasi risiko kegagalan.

Digelar di Graha Telkom BSD Tangerang Selatan, kegiatan ini berlangsung selama 6 hari, terhitung sejak 16 Oktober 2016. Adapun jumlah pendaftar mencapai 1.700 peserta, termasuk 389 orang dari Tangerang. Dari jumlah itu, 120 orang diantaranya dinyatakan lolos kualifikasi untuk mengikuti program BEKUP 2.0.

“Tangerang Selatan berkomitmen menjadi smart city. Untuk itu diperlukan sangat banyak startup dari Kota ini. Kami mendukung program-program seperti BEKUP ini sebagai upaya menuju target tadi,” ujar Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dalam keterangan resminya, Senin (17/10/2016).

Setelah sukses mengadakan BEKUP yang pertama di bulan Juni di 14 kota, BEKUP 2.0 kembali memfasilitasi para startup di lima kota di Indonesia yaitu, Medan, Tangerang, Bandung, Malang dan Makassar.

Untuk mencapai tujuan tersebut BEKUP dilaksanakan dalam 4 fase kegiatan yang berkelanjutan.

Fase pertama adalah Workshop yang berfungsi untuk menyampaikan materi pengetahuan dasar. Fase berikutnya adalah Talent Development yang bertujuan memastikan setiap calon pendiri startup menguasai keterampilan dan keahlian dasar yang diperlukan sesuai peran yang akan dijalaninya di startup yang didirikan, baik sebagai Co-Founder Bisnis, teknis maupun kreatif/desain.

Berikutnya pada fase Founder Preparation peserta dipersiapkan dengan pengetahuan dan soft-skill yang diperlukan sebagai calon pemimpin tim dan pemimpin perusahaan.

Adapun pada fase Pre-Incubation, peserta sebagai satu tim akan dibimbing dalam mengeksekusi langkah pertama dalam mendirikan startup-nya dengan berfokus pada eksperimen bisnis untuk memastikan ide produk yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com