Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Perindustrian: Industri Semen Nasional Tengah Hadapi Kondisi Sulit

Kompas.com - 20/10/2016, 20:28 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Industri semen nasional tahun 2016 mengalami kondisi yang cukup sulit, karena hingga akhir kuartal III hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,8 persen.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, perlu sinergi di antara para pemangku kebijakan untuk bisa menggenjot industri semen di Indonesia.

"Pertumbuhan positif terhadap industri semen tentunya membutuhkan sinergi antara pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk mewujudkan iklim usaha dan investasi yang kondusif," ungkap Airlangga, saat meresmikan pabrik semen baru milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant 14, di Citeureup, Kabupaten Bogor, Kamis (20/10/2016).

Airlangga menambahkan, hadirnya Plant 14, pabrik baru PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, akan menambah kapasitas produksi semen nasional yang diharapkan mampu mendukung kebutuhan dan pasok semen secara signifikan.

Peningkatan kapasitas produksi semen secara nasional akan sejalan dengan program percepatan pembangunan infrastruktur terpadu yang telah dicanangkan pemerintah.

Menurut Airlangga, kapasitas produksi yang besar saat ini untuk pemenuhan semen dalam negeri juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan dan memperluas pasar ekspor.

"Dalam memperlancar jalur distribusi, upaya yang dilakukan Indocement dengan membangun grinding plant, packing plant, batching plant dan sarana gudang penyimpanan lainnya terutama di luar Pulau Jawa sangat membantu mengurangi biaya logistik. Yang pada akhirnya akan mendukung ketersedian semen merata di indonesia," jelas Airlangga.

Sementara itu, Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Christian Kartawijaya mengatakan, Plant 14 dinilai lebih ramah lingkungan karena dilengkapi dengan bag filter sebagai penangkap debu yang sangat efektif di semua lini produksi.

Menurut Christian, diresmikannya Plant 14 menambah kapasitas produksi semen Indocement menjadi 24,9 juta ton per tahun. Hal itu seiring dengan program pemerintah dalam membangun dan mengembangkan infrstruktur di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com