Laba Bank Mandiri Turun 17,6 Persen Menjadi Rp 12 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan laba bersih sebesar Rp 12 triliun pada kuartal III 2016. Raihan laba ini turun 17,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015.

"Kami optimistis dapat segera kembali ke jalur positif seiring proyeksi perbaikan ekonomi pada tahun depan,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dalam pernyataan resmi, Selasa (25/10/2016).

Bank Mandiri memutuskan untuk meningkatkan biaya pencadangan sebesar Rp 8,5 triliun menjadi Rp 15,9 pada September 2016 sebagai bentuk antisipasi meningkatnya kredit bermasalah.

Kartika menuturkan, kenaikan pencadangan ini menekan laba bersih. Jika tidak memperhitungkan biaya pencadangan, maka Pre-Provision Operating Profit (PPOP) perseroan mencapai Rp 31,9 triliun atau secara tahunan tumbuh 16,4 persen. Kartika mengungkapkan, hal itu menunjukkan operasional perseroan masih cukup solid.

Pada periode yang sama, perseroan juga berhasil menurunkan beban bunga sebesar 9,7 persen secara tahunan seiring meningkatnya komposisi dana murah dan efisiensi operasional sehingga menurunkan rasio biaya atas pendapatan (CIR) dari 43,1 persen  menjadi 42,8 persen.

Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp 437,3 triliun, yang terutama didorong peningkatan tabungan sebesar Rp 26,7 triliun  menjadi Rp 274,2  triliun.