Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Rugi 43,6 Juta Dollar AS pada Sembilan Bulan Pertama 2016

Kompas.com - 31/10/2016, 17:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membukukan kerugian sebesar 43,6 juta dollar AS selama periode sembilan bulan pertama 2016. Kinerja tersebut drop 184,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/YoY).

Pada sembilan bulan pertama 2015, Garuda Indonesia masih mencatatkan laba bersih sebesar 51,4 juta dollar AS.

Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo Senin (31/10/2016) di Jakarta mengakui, situasi industri penerbangan memang masih sarat dengan berbagai tantangan, seperti perlambatan ekonomi global yang berdampak pada kondisi pertumbuhan ekonomi nasional.

Meskipun sepanjang 2016 masih merugi, kinerja Garuda menunjukkan indikasi membaik dalam beberapa bulan terakhir. Hal tersebut terbukti khusus pada kuartal III 2016 (Juli-September), BUMN ini mencetak laba bersih positif sebesar 19,6 juta dollar AS.

"Kami mencoba tetap optimistis bisa terus melanjutkan pertumbuhan positif hingga akhir 2016," kata Arif dalam paparan kinerja.

Arif mengatakan, kerugian selama semester I 2016 sebenarnya sudah diprediksi pada awal tahun ini.

Itulah kenapa Garuda Indonesia melakukan disiplin efisiensi biaya secara proportional. Diharapkan kerugian bisa ditekan hingga akhir tahun 2016.

Dari sisi pendapatan, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan total sebesar 2,87 miliar dollar AS selama sembilan bulan pertama 2016. Pada periode sama tahun lalu, pendapatan total tercatat sebesar 2,85 miliar dollar AS.

Dalam kesempatan sama, Direktur Keuangan Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono mengatakan, pengeluaran sembilan bulan pertama naik 5,3 persen, dari 2,72 miliar dollar AS tahun lalu, menjadi 2,8 miliar dollar AS 2016.

"Salah satu komponen terbesar itu pada biaya. Memang pendapatan naik, tetapi biayanya juga naik," kata Helmi.

Lebih lanjut ia menuturkan, kenaikan biaya tersebut didorong oleh kenaikan biaya sewa pesawat dan gaji pilot.

Biaya pesawat selama sembilan bulan 2016 tercatat 751,5 juta dollar AS, atau naik 13,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 659,9 juta dollar AS.

Sementara itu gaji karyawan pada sembilan bulan 2016 tercatat sebesar 1,43 miliar dollar AS atau naik 14,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 1,25 miliar dollar AS.

Helmi menambahkan, biaya bahan bakar pesawat turun 15,9 persen dari 806 juta dollar AS menjadi 678 juta dollar AS.

"Ada rugi kurs juga, namun tidak terlalu besar. Yang paling besar adalah biaya tenaga kerja sama pilot, dan tambahan sewa pesawat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com