Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks S&P 500 Turun untuk Tujuh Sesi Berturut-turut

Kompas.com - 03/11/2016, 07:08 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Kompas TV The Fed Naikkan Bunga?
Sumber Reuters

KOMPAS.com - Indeks S&P 500 ditutup turun, penurunan dalam tujuh sesi berturut-turut, pada perdagangan Rabu waktu setempat di New York, Amerika Serikat (AS) atau Kamis waktu Indonesia.

Sesi penurunan indeks S&P 500 ini merupakan yang terlama selama lima tahun terakhir. Hal ini seiring sinyal Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan di Desember, serta ketidakpastian pemilu di AS.

Indeks S&P 500 turun 13,78 poin atau turun 0,65 persen ke level 2.097,94. Indeks S&P 500 berada di level di bawah 2.100 untuk pertama kali sejak 27 Juli 2016.

Indeks Dow Jones turun 77,46 poin atau turun 0,43 persen ke level 17.959,64. Sedangkan indeks Nasdaq turun 48,01 poin atau turun 0,93 persen ke level 5.105,57.

Pada Rabu waktu setempat, bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed menahan kenaikan suku bunga acuan. Fed juga mengatakan ekonomi AS memberikan gambaran pertumbuhan dan kenaikan jumlah pekerjaan tetap solid. Itu mengekspresikan lebih banyak optimisme bahwa inflasi akan naik ke targetnya di 2 persen.

Keputusan Fed ini sejalan dengan estimasi investor, sebab semua analis mengestimasi kenaikan suku bunga di Desember 2016.

Keputusan Fed ini dilakukan sebelum pemilu presiden AS pada pekan depan antara kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton dengan kandidat dari partai Republik Donald Trump. Sebuah pertarungan yang menggetarkan bursa AS seiring mendekatnya waktu pemilu.

"Dengan pertemuan Fed, dasarnya mereka akan melakukan kenaikan di Desember. Pasar saat ini melihat pemilu dan semua indikator teknikal," kata Alan Lancz, president of investment advisory firm Alan B Lancz & Associates di Toledo, Ohio.

Menurut Lancz, semua dorongan material akan menuntun bursa pada pelemahan lebih lanjut dan penjualan teknikal. "Kita berada di areandimana pasar memerlukan sejumlah dorongan," kata dia.

Penurunan sektor terbesar yakni di sektor utilitas, real estate dan telekomunikasi. Sektor energi turun 1 persen seiring jatuhnya harga minyak.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com