Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Bos Mandiri Kritik Keras Bank-Bank Syariah

Kompas.com - 06/11/2016, 08:49 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kritik keras terlontar dari mulut Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik (BUMN) Budi Gunadi Sadikin. Kritik itu menyasar bank-bank syariah nasional, terutama bank syariah di bawah bendera perbankan BUMN.

"Dengan sedih harus saya bilang, enggak ada bisnis model yang jelas. ... Ini bank konvensional KW dua," kata Budi di acara diskusi di Jakarta, Sabtu (5/11/2016).

Menurut mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu, tidak adanya bisnis model membuat bank-bank syariah tidak bisa berkembang pesat.

Padahal, Indonesia memiliki potensi manjadi negara dengan keuangan syariah yang besar lantaran mayoritas penduduknya adalah muslim. Ia juga mengkritik sumberdaya manusia (SDM) di perbankan syariah.

Menurut ia, sebagian pegawai bank syariah hanya limpahkan dari bank konvensional Akibatnya kata dia, para pegawai tidak bisa menjaring para nasabah kelas satu.

Kebanyakan kata Budi, nasabah kelas satu memilih bank konvensional dari pada bank syariah. Sedangkan dari sisi bisnis, Budi heran lantaran bank-bank syariah selalu mengikuti bank konvensional.

Misalnya produk-produk yang ditawarkan bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional.

"Itu semua sama. Padahal di syariah itu harusnya berbeda. Bikin kredit atau KPR, sama bikin KPR syariah. Semua sama dengan bank konvensional, nasabahnya sama, buka cabangnya sama dengan bank konvensional," kata dia.

Meski begitu, kritik keras yang ia lontarkan bukan berarti pesimistis kepada bank-bank syariah.

Budi ingin bank-bank syariah melakukan terobosan untuk mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu, Budi berharap agar perbankan syariah segara merumuskan bisnis modal yang jelas.

Kompas TV Ekonomi Syariah Kian Redup 2016, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com