Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Kedaulatan Maritim, Indonesia Harus Lakukan Revolusi Mental

Kompas.com - 17/11/2016, 14:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia harus membangun kedaulatan maritim sebab 75 persen wilayah Indonesia adalah lautan. Kedaulatan maritim ini digunakan untuk menjaga potensi sumber daya alam sebagai sumber utama pembangunan di masa mendatang.

Demikian menurut Laksamana Muda TNI Surya Wiranto, yang merupakan Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Kedaulatan Wilayah & Kemaritiman, dalam kegiatan Kuliah Tamu bertemakan “Kedaulatan Maritim Indonesia” di ruang Seminar Fakultas Teknologi Kelautan Universitas Darma Persada (Unsada), Senin (14/11/2016) lalu.

Menurut Surya, ada empat hal yang menjadi fokus utama pembangunan di bidang maritim. Antara lain yaitu pembangunan kedaulatan maritim, penguatan hukum dan perjanjian maritim, pembangunan perbatasan maritim, dan peningkatan ketahanan dan keamanan wilayah maritim.

Untuk melaksanakan pembangunan tersebut, harus dilaksanakan revolusi mental kemaritiman. Pertama, harus diubah land based oriented menjadi maritime based oriented.

“Mindset kita yang terbiasa berfokus kepada sumber daya di darat harus mulai diarahkan kepada sumber daya di laut karena daerah kita 75 persen adalah lautan. Jadi harus kita mulai dari sekarang perubahannya,” ujar Surya, melalui siaran pers ke Kompas.com.

Kedua, Indonesia harus memanfaatkan laut secara politik, ekonomi maupun keamanan. Dia menilai, Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang mandiri, maju, dan kuat dalam bidang kemaritimannya.

Sementara jika ditinjau dari aspek geo-politik, geo-ekonomi, dan geo-strategis pun Indonesia seharusnya mampu menjadi negara maritim. Sehingga dalam konteks tata ruang juga harus berwawasan maritim.

Ketiga, yakni meningkatkan minat dan kesadaran akan potensi kemaritiman Indonesia serta meningkatkan semangat untuk membangun kemaritiman Indonesia, yang sesuai dengan salah satu visi pemerintah kabinet kerja 2014-2019.

Elemen pokoknya yakni maritime people, society dan government. Lalu maritime geography, resources, maritime economy, sea power dan doktrin.

Peran TNI AL

Untuk itu, TNI juga berkepentingan menjaga kedaulatan maritim Indonesia. Sebab hakikat dari kedaulatan maritim adalah laut yang bebas dari segala ancaman.

Antara lain ancaman kekerasan, ancaman navigasi, ancaman terhadap sumber daya laut dan ancaman pelanggaran hukum.

"Keamanan laut saat ini dijaga oleh multi agen. Yakni TNI AL, Polri, Kemenhub, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ditjen Bea Cukai, serta Ditjen imigrasi," lanjut dia.

Khusus TNI AL, saat ini memiliki sejumlah kekuatan alutsista untuk menjaga laut Indonesia. Antara lain 148 KRI, 349 KAL dan Patkamla, 62 pesawat udara, serta 422 kendaraan temput marinir.

Upaya lain, TNI AL bekerja sama Bank Indonesia (BI) mengedarkan uang kas rupiah ke 5 pulau di Provinsi Kepulauan Riau. Caranya, dengan melepas pelayaran kapal TNI AL KRI Beladau di Dermaga Utara Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Sabtu (13/8/2016).

Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah lautan mencapai 3.257.483 km persegi dan luas daratan sebesar 1.922.570 km persegi.

Ini berarti, dua pertiga wilayah Indonesia adalah lautan. Jika zona ekonomi eksklusif (ZEE) ikut diperhitungkan, maka luas lautan menjadi sekitar 7,9 juta km persegi atau 81 persen dari seluruh wilayah Indonesia.

Kedaulatan Indonesia sudah seharusnya dijaga hingga pulau-pulau terluar dan terpencil. Namun kenyataannya, transaksi ekonomi masih dilakukan dengan rupiah yang lusuh, rusak, dan tidak layak edar.

Bahkan, masih ada masyarakat di sebagian kecil daerah perbatasan yang masih melakukan transaksi ekonomi dengan mata uang asing.

Kompas TV Harapan Jokowi pada Pembangunan Maritim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com