Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Lubuklinggau Minim, Menhub Langsung Telepon Bos Maskapai

Kompas.com - 20/11/2016, 18:27 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

LUBUKLINGGAU, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi merespons cepat keluhan masyarakat saat meninjau Bandara Silampari, Lubuklinggau, Sumatra Selatan, Minggu (20/11/2016).

Keluhan itu terkait dengan minimnya maskapai yang membuka rute penerbangan ke Lubuklinggau.

Saat berdialog dengan Wali Kota Lubuklinggau, Budi tiba-tiba mengambil telepon genggam dari sakunya. Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu lantas menelepon seseorang.

"Pak saya lagi di Linggau, bisa tidak terbang kan (pesawat) Bombardier ke sini?" tanya Budi kepada orang yang ia telepon.

Menhub memberitahu bahwa Bandara Lubuklinggau merupakan bandara yang sangat layak didarati oleh pesawat berukuran kecil dan sedang. Landasan pacu atau runway yang panjangnya mencapai 2.500 meter jadi salah satu faktornya.

Perbincangan via telepon genggam itu tidak berlangsung lama. Saat perbincangan berhenti, dialog yang sempat terpotong pun kembali dilanjutkan.

Namun, Budi tiba-tiba kembali menelepon sesorang. Ucapannya tidak terlalu berbeda, ia mengatakan bahwa Bandara Lubuklinggau layak untuk didarati pesawat.

"Aku lihat bagus, landasan bagus," kata dia.

Usai dialog, Kompas.com coba menanyakan kepada Budi siapa orang yang ia telepon saat dialog berlangsung. Rupanya yang ditelpon adalah Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo dan Direktur Operasional Lion Air Daniel Puput.

Budi mengaku meminta dua bos maskapai besar itu untuk membuka rute penerbangan ke Lubuklinggau. Hal itu ia lakukan sebagai respons keluhan masyarakat.

Menurut ia, kedua maskapai itu merespons baik permintaan untuk membuka rute

Kompas TV Menhub: Masih Banyak Transportasi yang Tak Sesuai Kaidah Keselamatan


penerbangan ke Lubuklinggau, Sumatra Selatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com