LUBUKLINGGAU, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi merespons cepat keluhan masyarakat saat meninjau Bandara Silampari, Lubuklinggau, Sumatra Selatan, Minggu (20/11/2016).
Keluhan itu terkait dengan minimnya maskapai yang membuka rute penerbangan ke Lubuklinggau.
Saat berdialog dengan Wali Kota Lubuklinggau, Budi tiba-tiba mengambil telepon genggam dari sakunya. Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu lantas menelepon seseorang.
"Pak saya lagi di Linggau, bisa tidak terbang kan (pesawat) Bombardier ke sini?" tanya Budi kepada orang yang ia telepon.
Menhub memberitahu bahwa Bandara Lubuklinggau merupakan bandara yang sangat layak didarati oleh pesawat berukuran kecil dan sedang. Landasan pacu atau runway yang panjangnya mencapai 2.500 meter jadi salah satu faktornya.
Perbincangan via telepon genggam itu tidak berlangsung lama. Saat perbincangan berhenti, dialog yang sempat terpotong pun kembali dilanjutkan.
Namun, Budi tiba-tiba kembali menelepon sesorang. Ucapannya tidak terlalu berbeda, ia mengatakan bahwa Bandara Lubuklinggau layak untuk didarati pesawat.
"Aku lihat bagus, landasan bagus," kata dia.
Usai dialog, Kompas.com coba menanyakan kepada Budi siapa orang yang ia telepon saat dialog berlangsung. Rupanya yang ditelpon adalah Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo dan Direktur Operasional Lion Air Daniel Puput.
Budi mengaku meminta dua bos maskapai besar itu untuk membuka rute penerbangan ke Lubuklinggau. Hal itu ia lakukan sebagai respons keluhan masyarakat.
Menurut ia, kedua maskapai itu merespons baik permintaan untuk membuka rute
penerbangan ke Lubuklinggau, Sumatra Selatan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.