Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Aksi 2 Desember, Ini Imbauan Menaker kepada Para Buruh

Kompas.com - 29/11/2016, 19:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengimbau kepada para buruh dan juga serikat buruh untuk tidak melakukan aksi mogok Nasional pada 2 Desember 2016.

Menurut Hanif, dilihat persoalan kasus dugaan penistaan agama maka buruh tidak memiliki kepentingan dalam aksi tersebut.

Dia menambahkan, dengan kondisi sosial politik yang saat ini tengah ramai, pihaknya berharap kepada buruh tetap menjaga kondisi agar kondusif.

"Terkait 2 Desember, temen-teman tidak usah turun. Ini situasi lagi hangat. Tidak usah nambahin hangat," ujar Hanif. 

Hal itu dia sampaikan usai menghadiri MoU dan FGD bertema Pengembangan IKM, Pendidikan Tinggi Vokasi dan Kendaraan Pedesaan Indonesia Menuju Industri Nasional Yang Maju dan Mandiri di Kantor Kemenperin, Selasa (29/11/2016).

Menurutnya, saat ini kalangan buruh agar lebih fokus kepada isu yang berkaitan dengan masalah perburuhan.

"Fokus saja pada isu-isu perburuhan. Kita ingin banyak buruh yang berserikat. Kalau serikat pekerja atau serikat buruh fokus tentu akan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi para buruh. Kalau ada nuansa yang non-buruh ini membuat buruh malas untuk ikut serikat," pungkasnya.

Tetap Turun

Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memutuskan tetap turun ke jalan atau menggelar aksi demonstrasi pada 2 Desember 2016. Buruh akan menggelar aksi mogok nasional di 20 provinsi dan 250 kabupaten dan kota.

"Buruh tetap akan melakukan unjuk rasa nasional pada 2 Desember. Dari awal kami tegaskan, aksi kami terpisah dengan GNPF MUI. Namun demikian, tidak kami mungkiri, bahwa ada irisan isu yang sama, yakni terkait dengan tuntutan penjarakan Ahok," ujar Presiden KSPI Said Iqbal.

Tuntutan buruh ialah pencabutan PP 78 Tahun tentang Pengupahan. KSPI sendiri, lanjutnya, sedang melakukan judicial review PP tersebut di Mahkamah Agung.

Di Jakarta sendiri, aksi ini akan diikuti sekitar 200.000 buruh yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dam Karawang. Mereka akan berunjuk rasa di depan Istana Negara dengan titik kumpul di depan Balai Kota.

Kompas TV Buruh se-Jakarta Demo Tuntut Kenaikan UMP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com