Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipanasi Lagi, Dana “Tax Amnesty” Kini Dekati Rp 4.000 Triliun

Kompas.com - 05/12/2016, 20:26 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Program pengampunan pajak atau tax amnesty sudah memasuki bulan akhir periode kedua. Dari sisi pencapaian, total harta yang dilaporkan kepada negara terus merangkak naik meski tidak signifikan.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak pada Senin (5/12/2016), harta yang dilaporkan sudah mencapai Rp 3.976 triliun.

Mayoritas komposisinya masih disumbang dari deklarasi harta di dalam negeri sebesar Rp 2.846 triliun. Sisanya, yakni Rp 986 triliun, merupakan deklarasi harta di luar negeri, dan Rp 143 triliun merupakan harta di luar negeri yang akan dibawa pulang ke Indonesia atau repatriasi.

Adapun total uang tebusan Rp 95,3 triliun. Dari komposisi uang tebusan, wajib pajak orang pribadi non-usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat dominan, yakni sebesar Rp 80,6 triliun.

Sisanya adalah wajib pajak badan non-UMKM Rp 10,5 triliun, wajib pajak orang pribadi UMKM Rp 3,87 triliun, dan wajib pajak badan UMKM Rp 247 miliar.

Merangkak naiknya pelaporan harta ini tidak terlepas dari upaya pemerintah memanaskan lagi mesin tax amnesty yang sempat dingin usai penutupan periode pertama 31 September 2016 lalu.

Selain itu, menghangatnya kondisi politik menjelang pilkada juga membuat isu tax amnesty tenggelam. Ditjen Pajak sudah mulai memanaskan lagi tax amnesty dengan melakukan sosialisasi ke pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta.

Tercatat, Pacific Place, Pasar Tanah Abang, ITC Mangga Dua, Kalibata Square, hingga Pasar Kramatjati didatangi untuk menggemakan kembali tax amnesty.

Tidak hanya itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyasar wajib pajak berdasarkan profesi. Misalnya, wajib pajak yang bekerja di sektor pertambangan, dokter, pengacara, notaris, hingga kurator dikumpulkan untuk ikut tax amnesty.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengakui, sejumlah pekerjaan sempat tertunda karena harus melakukan konsolidasi politik pasca-aksi unjuk rasa 4 November.

Salah satu pekerjaan itu adalah kembali menyosialisasikan program tax amnesty untuk priode kedua November lalu.

"Sebetulnya pada pertengahan November, saya sudah akan memulai lagi untuk sosialisasi pada babak periode kedua," kata Jokowi saat memberikan keynote speech pada acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Setelah konsolidasi politik, Presiden pun turun lagi. Hari ini, Presiden berserta Menteri Keuangan ke Balikpapan untuk memanaskan lagi "mesin" tax amnesty yang mendingin.

Diperkirakan, ada 3.000 wajib pajak yang ikut sosialisi tax amnesty tersebut.

Kompas TV Dirjen Pajak Terus "Blusukan" Ajak Ikut Amnesti

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com