Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan Pasokan Listrik Bakal Bertambah, Jonan Cek PLTU Tenayan Riau

Kompas.com - 18/12/2016, 16:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengecek perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan di Pekanbaru, Riau, pada Minggu (18/12/2016).

Per November, progress pembangunan proyek kelistrikan berkapasitas 2 x 110 megawatt (MW) itu sudah mencapai 95 persen. Diharapkan, PLTU Tenayan Unit 1 dapat beroperasi komersial (COD) pada Januari 2017, dan PLTU Tenayan Unit 2 dapat menyusul COD Maret 2017.

Beroperasinya PLTU Tenayan dapat memperkuat sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (Sumagut) khususnya Riau.

Pertumbuhan kebutuhan listrik di Riau mencapai 9 persen per tahun. “Apabila PLTU Tenayan beroperasi, maka akan ada tambahan 220 MW, ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi pasokan listrik di Riau” kata Jonan melalui keterangan tertulis Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama, Minggu.

Jonan juga mengingatkan, ketersediaan dan keberlanjutan bahan baku harus menjadi perhatian utama. Jonan meminta pasokan batubara untuk PLTU Tenayan terjamin.

"Juga dicarikan alat agar konsumsi energi dari 900 gr per KWH menjadi 500 gr per kwh sehingga lebih efisien, agar tarif listriknya lebih baik," kata Jonan.

Saat ini, Provinsi Riau masih mengalami defisit pasokan tenaga listrik dengan beban puncak 225,08 MW. Sedangkan pembangkit listrik hanya mampu memasok 190,8 MW, sehingga terjadi defisit.

PT PLN (Persero) menyiasati hal ini dengan mengambil pasokan sebesar 32,2 MW dari Sub Sistem Sumbagut. Untuk mengatasi defisit listrik ini Pemerintah juga mendorong para produsen CPO (Crude Palm Oil) memiliki pembangkit mandiri.

Dengan begitu, industri ini tidak sepenuhnya bergantung terhadap pasokan listrik PLN khususnya di wilayah Riau dan sekitarnya.

Salah satunya menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirenti yang berkapasitas 2 kali 100 MW. PLTU yang berada di mulut Tambang PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk itu dapat dimaksimalkan penggunaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com