Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Saran Jonan untuk Menjawab Kebutuhan Minyak Nasional

Kompas.com - 19/12/2016, 17:57 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memang secara terbuka mengundang swasta untuk berinvestasi dan membangun kilang (refinery).

Namun, keleluasaan yang diberikan pemerintah bukan berarti pemerintah juga akan mengharuskan PT Pertamina (Persero) membeli produk minyak dari kilang swasta tersebut.

Jika swasta ingin Pertamina menjadi offtaker, maka keinginan tersebut harus dinegosiasikan sendiri dengan Pertamina.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat menghadiri diskusi akhir tahun minyak & gas bumi yang digagas Harian Kompas, Senin (19/12/2016).

"Kalau kami bikin refinery, offtaker-nya siapa? Jawaban saya kalau mau offtaker-nya Pertamina ya bilang sendiri ke Pertamina. Tidak boleh melalui tangan pemerintah," ujar Jonan.

Mantan Menteri Perhubungan ini menyebutkan, kapasitas kilang minyak yang ada di Indonesia saat ini sudah sangat minim, yaitu sekitar 800 ribu barel per hari (bph).

Sementara kebutuhan minyak nasional mencapai 1,2 juta barel per hari. Oleh karena itu, selain meminta Pertamina membangun kilang minyak lagi, pemerintah juga mengundang swasta untuk turut serta dalam investasi refinery.

"Pemerintah juga membuka kesempatan untuk pihak lain di luar BUMN untuk bangun refinery sendiri," terangnya.

Mantan orang pertama di PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini juga menuturkan, pemerintah akan memberikan insentif kepada swasta yang akan membangun kilang.

Salah satunya adalah, swasta yang membangun kilang diberikan izin niaga umum, sehingga mereka bisa memiliki pompa bensin sendiri.

"Kalau mau bangun, langsung dikasih izin niaga umum, jadi bisa bangun pompa bensin sendiri. Jadi itu bisa dilakukan, dan juga boleh ekspor," pungkasnya.

(Baca: Jonan: Swasta Boleh Punya Kilang Minyak, Bahkan Boleh Ekspor)

Kompas TV Menteri ESDM: Kilang Masela Tetap di Darat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com